JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan 340 warga negara Indonesia (WNI) di Sri Lanka dalam kondisi baik menyusul adanya unjuk rasa besar-besaran di negara tersebut beberapa waktu lalu.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu Judha Nugraha mengatakan, mayoritas WNI di Sri Lanka merupakan pekerja migran di sektor pariwisata dan konsumsi.
“Secara umum pekerja migran yang ada di sana kondisinya baik karena dijamin oleh perusahaan tempat mereka bekerja, baik dari sisi pangan, akomodasi maupun transportasi,” kata Judha dalam konferensi pers virtual, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Ini Nomor Hotline KBRI Colombo yang Bisa Dihubungi WNI di Sri Lanka
Judha menuturkan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Colombo sebelumnya telah memberikan bantuan logistik kepada WNI di Sri Lanka sejak Juni 2022.
Selain itu, ada 13 orang yang telah mendaparkan bantuan logistik dari KBRI Colombo dan tiga orang mendapatkan bantuan finansial yang berada di luar Colombo.
Pihaknya juga mengimbau supaya WNI tak terlibat dalam aksi unjuk rasa warga setempat, baik terlibat secara langsung maupun tidak langsung.
“Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban dari WNI atau pun WNI yang terlibat unjuk rasa tersebut,” ujar dia.
Baca juga: Kemenlu Minta WNI Tak Terlibat Unjuk Rasa di Sri Lanka
Selain meminta tidak terlibat aksi unjuk rasa, pemerintah juga mengimbau WNI membatasi perjalanan di luar rumah selama aksi unjuk rasa berlangsung.
Kemudian, menghindari kerumunan massa di tempat-tempat yang menjadi konsentrasi aksi unjuk rasa.
Judha juga mengingatkan WNI segera menghubungi KBRI Colombo jika suatu hari menemui permasalahan.
“Segera menghubungi KBRI Colombo apabila menghdapi permasalahan melalui sambungn hotline di nomor 94772773123,” imbuh dia.
Baca juga: CEK FAKTA: Benarkah Presiden Sri Lanka Kabur Menggunakan Kapal TNI AL?
Diketahui, Sri Lanka saat ini tengah dihadapi situasi krisis. Bahkan, Sri Lanka dihadapi kelangkaan bahan bakar yang melumpuhkan, banyak kendaraan yang ditinggalkan berderet-deret di jalan-jalan dekat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Sementara, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah meninggalkan negaranya ke Maladewa.
Dilaporkan, Rajapaksa telah meninggalkan Maladewa pada Kamis (14/7/2022) dalam penerbangan menuju Singapura.
Informasi tersebut disampaikan seorang sumber keamanan tingkat tinggi di Kolombo kepada CNN ketika massa semakin marah karena Rajapaksa belum juga mengumumkan pengunduran diri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.