Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat dan PKS Dinilai Perlu Manuver Canggih untuk "Mengikat" PDI-P

Kompas.com - 14/07/2022, 13:57 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor mengatakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat perlu kerja lebih keras jika ingin berkoalisi dengan PDI-P di Pemilu 2024.

Diketahui, PDI-P kini membuka lebar pintu bagi semua partai politik, termasuk PKS dan Demokrat, setelah sebelumnya menyatakan sulit bekerja sama dengan kedua partai tersebut.

"Yang bisa saya katakan, dibandingkan dengan partai-partai lain, untuk Demokrat dan PKS bagi PDI-P nampaknya perlu langkah lebih panjang lagi dan manuver lebih canggih lagi untuk bisa mengikat kesepakatan di antara mereka," ujar Firman saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/7/2022).

Firman menjelaskan, khusus untuk Demokrat, mungkin bakal kesulitan untuk mendekatkan diri kepada PDI-P.

Baca juga: PDI-P Dinilai Lebih Mungkin Koalisi dengan Demokrat Ketimbang PKS karena Ideologi Partai

Menurutnya, aspek historis dan chemistry antara PDI-P dan Demokrat sangat berpengaruh terhadap kesepakatan koalisi.

"Dan PKS pun saya kira ini malah jatuhnya agak sedikit ideologis. Tapi dalam ritme politik kan anything could happen. Tergantung nanti ke depannya seperti apa, kesepakatan-kesepakatan yang disetujui itu apa," tuturnya.

Kemudian, Firman mengomentari pernyataan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto yang awalnya menyatakan PDI-P sulit bekerja sama dengan PKS maupun Demokrat.

Firman menduga PDI-P terlalu percaya diri saat itu, padahal kenyataannya tidak mungkin mereka maju sendirian.

"Ya itu satu manuver yang wajar. Saya kira statement-statement awal itu kelihatan agak terlalu emosional dan terlalu percaya diri. Padahal kenyataan yang ada secara realistis tidak mungkin lah," jelas Firman.

Firman menekankan PDI-P tidak bisa sendirian jika ingin mengusung Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. Dia menyebutkan PDI-P butuh partai lain untuk mendongkrak Puan.

"Dan ini sekali lagi saya kira menunjukkan kecairan ideologis kondisi politik kita saat ini ya," imbuhnya.

Sebelumnya, geliat manuver PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024 mulai tampak. Pintu kerja sama partai banteng dibuka lebar-lebar ke seluruh partai politik.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri telah menugaskan putrinya yang tak lain adalah Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani, untuk menemui semua ketua umum partai politik tanpa terkecuali.

Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul bilang, Megawati tak memerintahkan putrinya untuk bertemu dengan satu atau dua petinggi parpol saja, melainkan seluruhnya.

"Tentu tidak faktor tunggal siapa yang harus ditemui, tapi perintahnya Ibu Ketum temui semua ketum-ketum partai," kata Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com