Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag: Jemaah Haji Tidak Diperbolehkan Bawa Air Zamzam ke Pesawat

Kompas.com - 13/07/2022, 20:57 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Daerah Kerja Mekkah Kementerian Agama Mukhamad Khanif mengatakan, jemaah haji tidak diperbolehkan untuk membawa air zamzam saat proses kepulangan.

Hal tersebut dikarenakan air zamzam termasuk barang yang dilarang untuk dibawa dalam penerbangan saat memasuki pesawat.

Khanif menegaskan, meski demikian, jemaah haji akan mendapatkan air zamzam saat tiba di tanah air dan akan dibagikan ketika tiba di asrama haji.

"Setiap jemaah akan mendapatkan lima liter (air) zamzam dan itu dibagikan di Asrama Haji Debarkasi," kata Khanif dalam keterangan tertulis, Rabu (13/7/2022).

Baca juga: Bandara Jeddah Bolehkan Bawa Zamzam Lima Liter, Kemenag: Jemaah Dibagikan di Debarkasi

Adapun kloter pertama kepulangan jemaah haji rencananya dilaksanakan pada Jumat (15/7/2022) pukul 05.10 Waktu Arab Saudi (WAS).

Tetapi, untuk mempermudah kepulangan jemaah haji, koper dan bagasi akan dicek dan ditimbang lebih dulu mulai hari ini untuk memastikan tidak ada barang yang dilarang untuk dimasukan.

Selain itu, jemaah juga akan melakukan cek in dari hotel mereka masing-masing dan akan mendapatkan boarding pass sehingga tak perlu mengantre saat tiba di Bandara.

"Dengan sistem city check in, baik orang maupun barang, maka jemaah haji Indonesia tidak perlu lagi melakukan check in di bandara. Mereka bisa langsung proses imigrasi dan menuju waiting room," ucap Khanif.

Baca juga: Meninggal di Arafah, Jemaah Haji Asal Pemalang Alami Hipertensi

Berikut jadwal pemulangan enam kloter pertama jemaah haji Indonesia:

1. Kloter 1 Embarkasi Solo (SOC 1), terbang dari Bandara Jeddah dengan GIA 6201 pada 15 Juli 2022 pukul 05.10 WAS. Diperkirakan mendarat di Solo pukul 22.15 WIB

2. Kloter 1 Embarkasi Padang (PDG 1), terbang dari Bandara Jeddah dengan GIA 3401 pada 15 Juli 2022 pukul 07.10 WAS. Diperkirakan mendarat di Padang pukul 20.40 WIB

3. Kloter 1 Embarkasi Jakarta–Bekasi (JKS 1), terbang dari Bandara Jeddah dengan SV 5630 pada 15 Juli 2022 pukul 09.10 WAS. Diperkirakan mendarat di Cengkareng pada 16 Juli 2022 pukul 01.15 WIB

Baca juga: Kemenag Minta Keluarga Tak Jemput Jemaah Haji di Bandara atau Asrama

4. Kloter 1 Embarkasi Jakarta–Pondok Gede (JKG 1), terbang dari Bandara Jeddah dengan GIA 7401 pada 15 Juli 2022 pukul 09.55 WAS. Diperkirakan mendarat di Cengkareng pada 16 Juli 2022 pukul 00.35 WIB

5. Kloter 2 Embarkasi Solo (SOC 2), terbang dari Bandara Jeddah dengan GIA 6202 pada 15 Juli 2022 pukul 13.15 WAS. Diperkirakan mendarat di Solo pada 16 Juli 2022 pukul 06.20 WIB

6. Kloter 2 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 2), terbang dari Bandara Jeddah dengan SV 5254 pada 15 Juli 2022 pukul 16.15 WAS. Diperkirakan mendarat di Cengkareng pada 16 Juli 2022 pukul 06.10 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com