JAKARTA, KOMPAS.com – Polri menegaskan, dua kronologi yang disampaikan mengenai tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo tidak berbeda, melainkan merupakan satu kesatuan.
Adapun Brigadir J tewas usai terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo. Menurut polisi, Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam.
“Ini bukan berbeda ya, itu namanya update. Jadi yang pertama, jadi jangan di-framing berbeda, tidak ada perbedaan antara penjelasan saya yang siang hari dan malam hari,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Baca juga: Ayah Brigadir J: Kalau Enggak Dipanggil, Mana Mungkin Dia Masuk Kamar Istri Irjen Ferdy Sambo
Ia berharap dalam kejadian ini tidak ada penggiringan opini tertentu.
Ramadhan menambahkan, penjelasannya soal kronologi kejadian tewasnya Brigadir J di sore hari juga lebih rinci dari penjelasan sebelumnya.
“Nah artinya penjelasan sore itu lebih detail dari penjelasan yang siang hari. Jadi bukan berbeda," tegasnya.
Dua penjelasan
Pihak Polri sempat memberikan dua keterangan pers terkait kejadian tewasnya Brigadir J pada Senin siang dan malam hari.
Diberitakan sebelumya, dalam keterangan pers di Senin siang, Ramadhan mengatakan bahwa Brigadir J masuk ke rumah salah satu pejabat Mabes Polri di perumahan dinas kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Baca juga: Mahfud MD Sebut Kasus Penembakan Brigadir J Jadi Pertaruhan Kredibilitas Polri dan Pemerintah
Kemudian, salah seorang anggota polisi yang sedang menjaga rumah dinas tersebut, yakni Bharada E menegur Brigadir J.
Lalu Brigadir J mengacungkan senjata dan melakukan penembakan. Hal itu lantas membuat Bharada E menghindar dan membalas tembakan itu.
“Ada anggota lain atas nama Bharada E menegur dan saat itu yang bersangkutan (Brigadir J) mengacungkan senjata, kemudian melakukan penembakan, dan Bharada E tentu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J,” ujar dia.
Sedangkan dalam keterangan pers di malam hari, Ramadhan mengatakan Brigadir J melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo di dalam kamar.
Saat istri Ferdy berteriak, Brigadir J panik dan keluar kamar. Bharada E yang ada di lantai atas pun menanyakan soal teriakan itu. Namun Brigadir J melakukan penembakan terhadapnya.
Baca juga: Mahfud MD Sebut Banyak Kejanggalan Terkait Penembakan Brigadir J
Kemudian aksi saling tembak terjadi sehingga menewaskan Brigadir J.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.