JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Terawan Agus Putranto memang kerap menuai kontroversi. Nama mantan Menteri Kesehatan itu banyak disorot ketika awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Publik menuding Terawan tak serius menangani wabah lantaran kerap menyampaikan pernyataan kontroversial.
Setelahnya, Terawan jarang tampil di depan publik hingga akhirnya dicopot sebagai menteri akhir Desember 2020.
Baca juga: Terawan Mengaku Terpaksa Bilang Masker Hanya untuk Orang Sakit saat Awal Pandemi Covid-19
Usai di-reshuffle, nama Terawan sempat tenggalam. Ia kembali menuai sorotan pada pertengahan 2021 ketika vaksin Nusantara jadi perdebatan.
Vaksin yang Terawan gagas itu dinilai punya banyak kekurangan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tapi dibela mati-matian oleh jajaran anggota DPR RI.
Terbaru, kisaran Maret 2022, Terawan kembali jadi buah bibir karena dipecat dari keanggotan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Dia diberhentikan lantaran dinilai melanggar kode etik berat.
Lama tak terdengar kabarnya, Terawan muncul lagi dan blak-blakan soal sederet kontroversi dirinya.
Dalam perbincangannya bersama Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi, Terawan bercerita ihwal penanganan pandemi Covid-19 saat dia menjabat menkes, tentang vaksin Nusantara, hingga pemecatannya dari anggota IDI.
Awal pandemi virus corona di Indonesia sekitar Maret 2020, Terawan beberapa kali membuat pernyataan kontroversial.
Dia pernah bilang bahwa Covid-19 bisa sembuh sendiri. Terawan juga pernah mengatakan, masker hanya diperlukan untuk orang yang sakit, bukan yang sehat.
Baca juga: Bantah Sepelekan Covid-19 Saat Jadi Menkes, Terawan: Saya Terapkan PSBB dan Edukasi Warga
Beberapa pernyataan dan sikap Terawan lainnya juga menuai sorotan bersamaan dengan terus meningkatnya angka pasien dan kasus kematian akibat Covid-19. Terawan akhirnya dituding menyepelekan wabah.
Namun, belakangan Terawan membantah itu. Menurut dia, tuduhan bahwa dirinya menggampangkan situasi pandemi adalah isu yang digulirkan pihak-pihak tertentu saat itu.
"Jadi istilah menggampangkan itu adalah hal yang memang isu dicetuskan saat itu. Dan apakah saya menggampangkan? Enggak," kata Terawan dalam program Rosi Kompas TV, Jumat (8/7/2022).
Menurut Terawan, telah banyak yang dia upayakan untuk menanggulangi pandemi virus corona. Misalnya, menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Lalu, mengedukasi masyarakat terkait wabah. Terawan bilang, kunci dari menghadapi pandemi adalah imunitas yang kuat dimulai dari pikiran.
Baca juga: Kena Reshuffle Saat Pandemi Covid-19, Terawan Tak Merasa Gagal Jadi Menteri Kesehatan
Oleh karenanya, dia berupaya untuk mengedukasi warga supaya menerapkan kebiasaan baru mulai dari memakai masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak.
"Menggampangkan itu istilahnya adalah seolah menganggap bahwa itu ringan. Enggak, bukan begitu. Mengedukasi masyarakat, itu yang paling penting," ujarnya.
Terkait pernyataannya di awal pandemi soal masker hanya dipakai orang yang sakit, Terawan mengaku terpaksa.