Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/07/2022, 19:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya mantan Perdana Menteri (PM) Jepang, ShinzoAbe pada Jumat (8/7/2022).

Ungkapan itu disampaikan Jokowi lewat akun Twitter resminya @jokowi pada Jumat malam.

Dalam unggahannya, Jokowi menyampaikan dukacita yang sangat mendalam atas meninggalnya Shinzo Abe akibat insiden tragis.

"Allow me to extend our deepest condolences on the tragic demise of former PM Abe Shinzo of Japan," tulis Jokowi.

Baca juga: Shinzo Abe Tewas Ditembak, PM Jepang Fumio Kishida Emosional dan Kehabisan Kata-kata

Kepala negara juga menyatakan, Indonesia selalu mengenang jasa Abe yang memperkuat hubungan kerja sama antara kedua negara.

"We will always remember his contributions in strengthening RI-Japan cooperation. May the family of PM Abe and the Japanese people be given strength in this difficult time," tambahnya.

Mantan PM jepang Shinzo Abe dipastikan meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan pada Jumat.

Sekitar pukul 11.30 waktu setempat, Shinzo Abe, yang sedang memberikan pidato di dekat Stasiun Yamato-Saidaiji di Kota Nara, ditembak oleh seorang pria.

Dikutip dari NHK, seorang pejabat Partai Demokrat Liberal Jepang (LDP) mengatakan, Shinzo Abe yang ditembak dengan senjata selama pidato, meninggal di sebuah rumah sakit di Kota Kashihara, Prefektur Nara, di mana dia dirawat.

Dia meninggal di usia 67 tahun.

Baca juga: Rekam Jejak Shinzo Abe, Mantan PM Jepang yang Meninggal Usai Tertembak

Setelah tertembak dan jatuh ke tanah, mantan Perdana Menteri Abe diangkut dengan ambulans dari tempat kejadian dan kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Kedokteran Nara di Kota Kashihara dengan helikopter dokter untuk perawatan.

Menurut petugas Dinas Pemadam Kebakaran Jepang, Shinzo Abe mengalami luka dan pendarahan di sisi kanan lehernya, pendarahan subkutan di dada kirinya, dan dalam keadaan cardiopulmonary arrest (henti jantung).

Menurut seorang reporter NHK yang mewawancarai lokasi tersebut, pada saat itu, terdengar suara seperti tembakan dua kali, dan Abe berdarah serta pingsan.

Polisi menangkap Tetsuya Yamagami (41), yang tinggal di Kota Nara dan memiliki pekerjaan yang tidak diketahui, dan menangkapnya atas dugaan percobaan pembunuhan.

Pistol yang disita tampaknya merupakan senjata buatan tangan.

Baca juga: Mantan PM Jepang Meninggal Usai Ditembak, Ini Kronologi Tewasnya Shinzo Abe

Menurut pejabat Kementerian Pertahanan Jepang, tersangka telah bekerja untuk Pasukan Bela Diri Maritim selama tiga tahun hingga sekitar tahun 2005.

Adapun motif Tetsuya Yamagami menembak Shinzo Abe adalah tidak puas dengan eks PM Jepang itu dan hendak membunuhnya.

Hal itu diungkap oleh pejabat polisi.

"Dia (pelaku) tidak puas dengan Mantan Perdana Menteri Abe dan bertujuan untuk membunuhnya," katanya.

"Ini bukan dendam terhadap keyakinan politik mantan Perdana Menteri," tambah pernyataan polisi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Polisi Buka Pintu Penjara Ayah Peluk Anak | Komnas HAM Minta Amnesty untuk Budi Pego

[POPULER NASIONAL] Polisi Buka Pintu Penjara Ayah Peluk Anak | Komnas HAM Minta Amnesty untuk Budi Pego

Nasional
Survei Indikator Politik: Elektabilitas Anies Menurun, Prabowo Rebound

Survei Indikator Politik: Elektabilitas Anies Menurun, Prabowo Rebound

Nasional
Survei Indikator Politik: Elektabilitas Ganjar-Anies-Prabowo Bak Pacuan Kuda

Survei Indikator Politik: Elektabilitas Ganjar-Anies-Prabowo Bak Pacuan Kuda

Nasional
Survei Indikator Politik: PDI-P di Atas, PPP dan PAN Kesalip Perindo

Survei Indikator Politik: PDI-P di Atas, PPP dan PAN Kesalip Perindo

Nasional
Komnas HAM Buka Peluang Usut Ulang Tragedi Kanjuruhan, Cari Unsur Pelanggaran HAM Berat

Komnas HAM Buka Peluang Usut Ulang Tragedi Kanjuruhan, Cari Unsur Pelanggaran HAM Berat

Nasional
KPP Terbuka untuk Parpol Lain, Demokrat: Jangan Dibalik, Mau Bergabung Malah Beri Syarat

KPP Terbuka untuk Parpol Lain, Demokrat: Jangan Dibalik, Mau Bergabung Malah Beri Syarat

Nasional
Anggota TGIPF: Sudah Waktunya Jokowi Tuntaskan Penanganan Tragedi Kanjuruhan

Anggota TGIPF: Sudah Waktunya Jokowi Tuntaskan Penanganan Tragedi Kanjuruhan

Nasional
Caleg hingga Capres-Cawapres yang Pakai Dokumen Palsu Bakal Dibui

Caleg hingga Capres-Cawapres yang Pakai Dokumen Palsu Bakal Dibui

Nasional
Airlangga Hadir di Bukber Nasdem, Opsi Jadi Cawapres Anies Terbuka?

Airlangga Hadir di Bukber Nasdem, Opsi Jadi Cawapres Anies Terbuka?

Nasional
Kehadiran Airlangga di Bukber Nasdem Dinilai Belum Cukup Kuat Beri Sinyal Merapatnya KIB Ke KPP

Kehadiran Airlangga di Bukber Nasdem Dinilai Belum Cukup Kuat Beri Sinyal Merapatnya KIB Ke KPP

Nasional
Bripka Handoko Buka Pintu Penjara supaya Anak Bisa Peluk Ayahnya, Kompolnas: Sosok Polisi yang Diharapkan Masyarakat

Bripka Handoko Buka Pintu Penjara supaya Anak Bisa Peluk Ayahnya, Kompolnas: Sosok Polisi yang Diharapkan Masyarakat

Nasional
Survei Indikator Politik: Ridwan Kamil Cawapres Teratas, Disusul Sandiaga Uno, AHY, dan Erick Thohir

Survei Indikator Politik: Ridwan Kamil Cawapres Teratas, Disusul Sandiaga Uno, AHY, dan Erick Thohir

Nasional
Simulasi 'Head to Head', Ganjar Menang atas Prabowo dan Anies

Simulasi "Head to Head", Ganjar Menang atas Prabowo dan Anies

Nasional
Cawapres Anies Disebut Layak dari NU, Pengamat: Untuk Tingkatkan Elektabilitas Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Cawapres Anies Disebut Layak dari NU, Pengamat: Untuk Tingkatkan Elektabilitas Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Nasional
Budi Gunawan Dinilai 'Dukung' Prabowo, BIN Diingatkan soal Netralitas

Budi Gunawan Dinilai "Dukung" Prabowo, BIN Diingatkan soal Netralitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke