Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2022, 18:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengimbau warga Muhammadiyah tidak melakukan takbir keliling menyambut Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Sabtu (9/7/2022) besok.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, imbauan ini perlu menjadi perhatian bersama karena meskipun jauh lebih baik dibanding masa-masa penyebaran varian Delta pertengahan tahun lalu, pandemi Covid-19 belum berakhir.

Apalagi saat ini, virus telah bermutasi menjadi sub varian Omicron BA.4 dan BA.5. Teranyar, sub varian BA.2.75 sudah menyebar di beberapa negara termasuk India.

"Walaupun sudah melandai, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Karena itu, umat Islam tidak perlu mengadakan takbir keliling," ucap Abdul Mu'ti saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/7/2022).

Baca juga: Kapan Shalat Idul Adha 2022? Sabtu atau Minggu?

Abdul menuturkan, protokol kesehatan juga harus dijalankan saat menunaikan shalat Idul Adha.

Ia menyarankan agar masyarakat tetap memakai masker, mencuci tangan, dan berwudhu dari rumah masing-masing. Khutbah dan shalat Idul Adha pun tidak perlu terlalu lama.

Menurut dia, cara ini dilakukan agar situasi Covid-19 saat perayaan hari besar Islam tetap kondusif, aman, dan nyaman.

Umat Islam kata dia, hendaknya melaksanakan ibadah dengan khusyu dan tertib dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Situasi yang kondusif ini penting mengingat tahun ini umat Islam menunaikan shalat Idul Adha pada hari yang berbeda. Hendaknya saling menghormati dan memberikan akomodasi kepada umat Islam yang melaksanakan ibadah di hari yang berbeda," jelas dia.

Baca juga: Permintaan Rumah Potong Hewan di Semarang Membludak Jelang Idul Adha, Sampai Buka 24 Jam

Terkait penyembelihan hewan kurban, pihaknya menyarankan penyembelihan dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH), sesuai anjuran Kementerian Agama (Kemenag).

"Kurban sebaiknya disembelih di RPH dan pembagian dengan diantarkan langsung kepada penerima," jelasnya.

Sebagai informasi, Kemenag sudah merilis aturan mengenai kriteria hewan kurban dan tata cara penyembelihan menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.

Ketentuan itu diatur melalui Surat Edaran Nomor SE. 10 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Solat Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Kurban Tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi.

Baca juga: Puan Minta Warga Jeli saat Beli Hewan Kurban Jelang Idul Adha, Beli di Tempat yang Bersertifikasi

Dikutip dari SE itu, umat Islam diimbau untuk membeli hewan kurban yang sehat dan tidak cacat sesuai kriteria. Hewan kurban itu harus dijaga kesehatannya hingga hari penyembelihan.

Sementara untuk masyarakat yang ingin berkurban, ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, baik tata penyembelihan maupun pembelian hewan tersebut.

"Umat islam diimbau melakukan penyembelihan di Rumah Potong Hewan (RPH) atau menitipkan pembelian, penyembelihan, dan pendistribusian hewan kurban kepada Badan Amil Zakat, Lembaga Amil Zakat, atau Lembaga lainnya yang memenuhi syarat," tulis aturan tersebut.

Baca juga: MUI Minta Masyarakat Saling Menghormati Terkait Perbedaan Waktu Shalat Idul Adha

Jika ada keterbatasan jumlah, jangkauan dan jarak serta kapasitas RPH, masyarakat bisa melaksanakan penyembelihan di area yang luas dan direkomendasikan oleh instansi terkait.

Lalu, penyelenggara perlu membatasi kehadiran pihak-pihak selain petugas penyembelihan hewan kurban dan orang yang berkurban, menerapkan protokol kesehatan dari penyembelihan hingga pendistribusian daging, memastikan kesehatan hewan kurban melalui koordinasi dinas terkait, dan menggunakan petugas penyembelih yang kompeten.

"Penyembelihan hewan kurban dilaksanakan pada waktu yang disyariatkan yaitu Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyrik (11, 12, 13 Zulhijah)," demikian isi SE tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sesalkan Permohonan SYL Ditolak LPSK, Pengacara: Ada Kesan Tak 'Equal'

Sesalkan Permohonan SYL Ditolak LPSK, Pengacara: Ada Kesan Tak "Equal"

Nasional
Soal Persiapan Debat Capres, Anies: Ini Bukan Cerdas Cermat yang Harus Belajar

Soal Persiapan Debat Capres, Anies: Ini Bukan Cerdas Cermat yang Harus Belajar

Nasional
Diperiksa 8 Jam, SYL: Apa yang Saya Alami, Saya Tahu, Sudah Disampaikan ke Penyidik

Diperiksa 8 Jam, SYL: Apa yang Saya Alami, Saya Tahu, Sudah Disampaikan ke Penyidik

Nasional
Tanggapi Dugaan Data Pemilu Bocor, Cak Imin: Ini Keteledoran!

Tanggapi Dugaan Data Pemilu Bocor, Cak Imin: Ini Keteledoran!

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Bangsa Harmonis, Perbedaan Hangat-Panas saat Pemilu Wajar Terjadi

Jokowi Sebut Indonesia Bangsa Harmonis, Perbedaan Hangat-Panas saat Pemilu Wajar Terjadi

Nasional
Dewan Pakar Timnas Amin Keluarkan 8 Amanat Perubahan, Apa Saja?

Dewan Pakar Timnas Amin Keluarkan 8 Amanat Perubahan, Apa Saja?

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor, Anies Ingin Dengar Dulu Penjelasan KPU

Data Pemilih Diduga Bocor, Anies Ingin Dengar Dulu Penjelasan KPU

Nasional
Minta Pemilu 2024 Jangan Dikhawatirkan, Jokowi: Negara Kita Sudah Berpengalaman

Minta Pemilu 2024 Jangan Dikhawatirkan, Jokowi: Negara Kita Sudah Berpengalaman

Nasional
Ketum Parpol Pengusung Bakal Turun Gunung Kampanyekan Ganjar-Mahfud

Ketum Parpol Pengusung Bakal Turun Gunung Kampanyekan Ganjar-Mahfud

Nasional
Jubir TKN: Wilayah di Mana Pak Jokowi Unggul, di Situ Pak Prabowo Lemah, Kini Keduanya Berkolaborasi

Jubir TKN: Wilayah di Mana Pak Jokowi Unggul, di Situ Pak Prabowo Lemah, Kini Keduanya Berkolaborasi

Nasional
KPU Segera Bahas Tindak Lanjut Putusan Bawaslu soal Caleg Perempuan

KPU Segera Bahas Tindak Lanjut Putusan Bawaslu soal Caleg Perempuan

Nasional
Jubir TKN Prabowo-Gibran Ungkap Narasi “Gemoy” Tak Akan Dipakai Terus-menerus

Jubir TKN Prabowo-Gibran Ungkap Narasi “Gemoy” Tak Akan Dipakai Terus-menerus

Nasional
KSAD Maruli Sebut Pembangunan Kodam Tiap Provinsi Masih Dikaji

KSAD Maruli Sebut Pembangunan Kodam Tiap Provinsi Masih Dikaji

Nasional
Tanggapi Megawati soal Penguasa Orde Baru, Airlangga: Sudah Lewat, Sekarang Reformasi

Tanggapi Megawati soal Penguasa Orde Baru, Airlangga: Sudah Lewat, Sekarang Reformasi

Nasional
KSAD Maruli Simanjuntak Sebut Sertijab akan Digelar Hari Jumat

KSAD Maruli Simanjuntak Sebut Sertijab akan Digelar Hari Jumat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com