Putaran dana tersebut terdiri atas masuk dan keluarnya dana donasi ACT. Jumlah putaran uang tersebut pun tergolong fantastis.
“Jadi dana masuk dan keluar itu per tahun per putarannya sekitar Rp 1 triliun. Jadi bisa dibayangkan itu memang banyak,” ujar Ivan.
PPATK juga menduga ada aliran transaksi keuangan dari rekening Yayasan ACT ke anggota Al Qaeda.
Ivan menjelaskan, dugaan adanya aliran transaksi keuangan tersebut berdasarkan hasil kajian dan database yang dimiliki PPATK.
Ivan menyebut anggota Al Qaeda tersebut merupakan satu dari 19 anggota yang pernah ditangkap pihak keamanan Turki.
“Yang bersangkutan pernah ditangkap, menjadi salah satu dari 19 orang yang ditangkap oleh kepolisian di Turki karena terkait Al Qaeda,” kata Ivan.
Baca juga: PPATK Duga Ada Aliran Transaksi Keuangan ACT ke Anggota Al-Qaeda
Ivan menduga bahwa transaksi tersebut dilakukan oleh salah satu pegawai ACT.
Hanya saja, pihaknya sejauh ini belum bisa merinci terkait transaksi keuangan terebut yang mengalir ke anggota Al Qaeda.
Hingga kini, pihaknya masih terus melakukan kajian terhadap transaksi keuangan tersebut.
“Ini masih dalam kajian lebih lanjut, apakah ini memang ditujukan untuk aktivitas lain atau ini kebetulan. Ada yang lain yang terkait tidak langsung yang melanggar peraturan perundangan,” katanya.
Presiden Yayasan ACT Ibnu Khajar menjelaskan nasib uang para donatur yang kini diblokir PPATK.
Ibnu mengatakan, program penyaluran bantuan tetap berjalan tapi menggunakan uang yang tidak diblokir oleh PPATK berupa uang donasi dalam bentuk kas.
“Kalau ada beberapa yang diblokir ada yang masih sebagian donasi kan cash ya dan macam-macam. Kami akan fokus pada apa yang bisa kami cairkan dulu," ujar Ibnu saat konferensi pers di kantor pusat ACT Menara 165, Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
Baca juga: Presiden ACT Kaget atas Pencabutan Izin dari Kemensos
Ibnu mengatakan, ACT akan berusaha menyalurkan setiap donasi yang masih tersisa agar tak dicap sebagai lembaga donasi yang tidak amanah.
“Rekening yang sudah ada di kami atau dana cash yang bisa kami cairkan karena ini amanah dan harus kami cairkan. Kami enggak ingin cacat amanah dalam menyalurkan amal-amal dari masyarakat," papar dia.