Saat itu, AHY mengaku hanya bersilaturahmi dalam rangka Lebaran. Menurut dia, silaturahmi tak selalu berkaitan dengan politik.
“Intinya Insya Allah, kalau para tokoh politik juga selalu bersilaturahmi tidak selalu urusan politik tentunya ya, tapi urusan-urusan yang humanis, kekeluargaan seperti ini juga akan membangun semangat yang baik ke depan,” kata dia.
5 Juni 2022
AHY kembali mengunjungi Surya Paloh di markas Nasdem pada Minggu (5/6/2022). Dalam pertemuan kedua tersebut, SBY yang kini menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat bahkan turun gunung.
Terkait ini, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, Paloh dan SBY saling bertukar pandangan terkait situasi politik jelang Pemilu 2024.
Baca juga: Usai Temui Prabowo, AHY: Kita Ingin Terus Bangun Komunikasi
"(Paloh dan SBY) sharing pandangan dan telaahan atas perkembangan situasi politik nasional khususnya menjelang Pileg, Pilpres dan Pilkada Serentak 2024 yang harus dikelola dengan penuh tanggung jawab agar berjalan dengan baik dan sukses," kaya Johnny kepada Kompas.com, Senin (6/6/2024).
23 Juni 2022
Pertemuan AHY dengan Surya Paloh lagi-lagi terjadi pada Kamis (23/6/2022). Ini merupakan kunjungan ketiga AHY ke markas Nasdem.
Usai pertemuan itu, Paloh terang-terangan menyatakan bahwa peluang koalisi Nasdem dan Demokrat terbuka lebar.
“Kemungkinan (koalisi) itu ada. Cuma kan belum pada hari ini. Tapi kemungkinan itu ada, cukup besar,” kata Ketua Umum Partai Nasdem itu.
24 Juni 2022
Sehari setelah bertemu Paloh atau Jumat (24/6/2022), AHY bergerak ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kawasan Jakarta Selatan.
Usai pertemuan, AHY menyatakan, partainya terus membangun komunikasi dengan Gerindra. Bahkan, peluang kerja sama sangat terbuka.
"Yang jelas kita ingin terus membangun komunikasi yang baik. Tadi disampaikan beliau bahwa selalu ada ruang untuk bisa bekerjasama, apalagi kalau tujuannya untuk menghadirkan solusi untuk negeri ini," kata AHY.
Sementara, Prabowo bilang, dirinya dan AHY punya komitmen sangat kuat dalam memegang teguh Pancasila hingga Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
“Kita pernah kerja sama. Kita punya banyak persamaan ideologis, persamaan visi. Kita sama-sama sangat komitmen, sangat berpegang teguh pada Pancasila, UUD 1945 NKRI, Bhinneka Tunggal Ika,” kata Menteri Pertahanan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.