Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Disarankan Genjot Elektabilitas AHY Sambil Cari Mitra Koalisi

Kompas.com - 07/07/2022, 05:31 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat dinilai perlu fokus untuk meningkatkan tingkat elektabilitas sang Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan tak perlu cemas kehilangan kesempatan untuk melakukan manuver koalisi demi pemilihan presiden 2024 mendatang.

"Jika dalam beberapa bulan ke depan popularitas AHY dapat kembali digerek, akan memudahkan mereka untuk negosiasi dalam koalisi," kata Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/7/2022).

Ray menilai Partai Demokrat tidak perlu terburu-buru ketika melihat sejumlah partai politik sudah membentuk koalisi untuk mengusung calon dalam Pilpres 2024.

Selain itu, pasca konflik dualisme kepengurusan Demokrat selesai, elektabilitas AHY seolah sulit meningkat.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) didampingi sejumlah pimpinan partai memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup di Kertanegara, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pertemuan antara Partai Demokrat dan Partai Gerindra tersebut untuk mempererat komunikasi dan silaturahmi menjelang pemilu 2024. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.ANTARA FOTO/Galih Pradipta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) didampingi sejumlah pimpinan partai memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup di Kertanegara, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pertemuan antara Partai Demokrat dan Partai Gerindra tersebut untuk mempererat komunikasi dan silaturahmi menjelang pemilu 2024. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

Jika berkeras menyodorkan AHY sebagai calon presiden atau calon wakil presiden, maka menurut Ray justru akan menyulitkan posisi Partai Demokrat.

Sebab, AHY juga harus bersaing dengan sejumlah tokoh politik yang mempunyai elektabilitas lebih tinggi.

"Di tengah kepungan berbagai tokoh dengan elektabilitas yang terus tergerek, tentu situasi ini tidak menguntungkan AHY sekaligus Partai Demokrat. Dan dengan sendirinya akan menjadi kendala bagi PD untuk menjalin koalisi," ucap Ray.

Maka dari itu menurut Ray tugas utama Partai Demokrat saat ini adalah menggenjot elektabilitas AHY menjelang Pemilu dan Pilpres 2024.

Menurut Ray, sebenarnya Partai Demokrat tidak mempunyai kesulitan untuk mencari teman koalisi. Sebab menurut dia, hampir semua partai politik dapat menerima partai berlambang bintang Mercy itu.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengunjungi Ketua Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis (23/6/2022). KOMPAS.com / Tatang Guritno Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengunjungi Ketua Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

"Maka, dari pada sibuk mengajak koalisi sana sini, bagus fokus untuk meningkatkan elektabilitas lebih dahulu," ucap Ray.

Di sisi lain, menurut Ray sebenarnya Partai Demokrat tidak mempunyai kesulitan untuk mencari teman koalisi. Sebab menurut dia, hampir semua partai politik dapat menerima partai berlambang bintang Mercy itu.

"Tidak ada hambatan yang prinsip dan serius," ucap Ray.

Dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas yang dirilis pada 22 Juni 2022 lalu, elektabilitas AHY berada di posisi 6 dengan 3,1 persen.

Tokoh lain dengan elektabilitas di atas AHY adalah Ridwan Kamil (3,4 persen), Sandiaga Uno (4,4 persen), Anies Baswedan (12,6 persen), Ganjar Pranowo (22 persen), dan Prabowo Subianto (25,3 persen).

Ray mengatakan, ketimbang Demokrat repot kasak-kusuk melakukan manuver politik untuk mencari mitra koalisi, sebaiknya mereka fokus menggenjot elektabilitas AHY dengan menggunakan waktu sebaik mungkin.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) berjalan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) usai melakukan pertemuan di Widya Candra, Jakarta, Sabtu (7/5/2022). Pertemuan kedua ketua umum partai politik tersebut dalam rangka silaturahim Hari Raya Idul Fitri 1443H.ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) berjalan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) usai melakukan pertemuan di Widya Candra, Jakarta, Sabtu (7/5/2022). Pertemuan kedua ketua umum partai politik tersebut dalam rangka silaturahim Hari Raya Idul Fitri 1443H.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com