Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei PWS: Jika Pemilu Hanya Diikuti Menteri, Elektabilitas Prabowo Capai 40,5 Persen

Kompas.com - 06/07/2022, 17:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Political Weather Station (PWS) menunjukkan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi menteri dengan elektabilitas tertinggi jika pemilihan presiden hanya diikuti oleh menteri dan pejabat setingkat menteri.

"Kita lihat elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 40,5 persen, masih memimpin jauh atas para menteri lainnya," kata peneliti PWS Mohammad Tidzi dalam acara rilis survei, Rabu (6/7/2022).

Tidzi menuturkan, di bawah Prabowo terdapat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan elektabilitas 15,4 persen, diikuti Kepala Staf Presiden Moeldoko (10,2 persen), dan Menteri BUMN Erick Thohir (8,7 persen).

Baca juga: Survei PWS: Prabowo Urutan Pertama Menteri dengan Kinerja Paling Baik

Menurut Tidzi, temuan tersebut cukup menarik karena Prabowo dianggap sebagai sosok yang tidak terlalu genit di media sosial dibandingkan menteri-menteri lain yang diisukan ingin maju sebagai calon presiden.

"Kita bisa melihat di media sosialnya Pak Prabowo, jarang meng-update yang terlalu lebay untuk cari popularitas atau genit secara politik," ujar Tidzi.

"Jadi kita perhatikan cenderung stabilnya Pak Prabowo ini karena beliau fokus pada kinerja, fokus pada melayani pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin," imbuh dia.

Selain memiliki elektabilitas tertinggi, Prabowo juga dianggap responden sebagai menteri dengan kinerja paling baik.

Survei menunjukkan, 15,1 persen responden menganggap Prabowo sebagai menteri yang kinerjanya paling baik.

Baca juga: Survei PWS: Mayoritas Responden Puas Kinerja Pemerintahan Jokowi-Maruf

Sosok Prabowo disusul oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (11,8 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (11.4 persen), Menteri Sosial Tri Rismaharini (11,3 persen), dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (9,7 persen).

Survei ini dilaksanakan pada 15-28 Juni 2022 di 34 se-Indonesia terhadap 1.420 responden dengan wawancara tatap muka yang dipilih melalui teknik multistage random sampling.

Survei ini memiliki margin of error +/- 2,6 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com