Dukungan terebut disampaikan ketiganya pada diskusi antara BRSDM dengan Tim I-Fish FAO dan Pemda
Mereka berharap, BRSDM mampu mengembangkan jenis ikan lokal yang juga jadi khas Sumsel, yaitu Ikan Belida. Dengan begitu, bisa melestarikan ikan lokal yang dilindungi sekaligus memiliki nilai ekonomis tinggi.
Untuk diketahui, sebelum mengembangkan SFV di Patra Tani, BRSDM dalam dua tahun terakhir di desa tersebut telah mengaplikasikan inovasi Special Area for Conservation and Fish Refugia (Speectra).
Speectra ini memiliki beberapa fungsi yakni sebagai cadangan produksi ikan, cadangan karbon, mendukung ketahanan pangan, penyedia protein hewan ikan dalam program anti stunting, mencegah kebakaran, serta menjadi suaka perikanan buatan untuk ikan memijah, berlindung, dan mencari makan.
Speectra dibangun sejak 2019 dengan luas lima hektar (ha) sebagai percontohan. Dalam pengembangannya, Speectra akan diproyeksikan sebagai wilayah perikanan terpadu berbasis eduwisata bersinergi bersama Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK).
Pengembangan yang dilakukan melalui Balai Peneran Standar Instrumen LHK Palembang tersebut berupaya untuk menyediakan pakan alami dan kontribusi indukan ikan lokal.
Baca juga: SUPM Tegal Luluskan 147 Peserta Didik, Kementerian KP Berharap Mereka Beradaptasi di Dunia Kerja
Pada kesempatan tersebut, Nyoman juga melakukan penebaran 5.000 ekor ikan tembakang ke dalam kolam Speectra.
Nyoman melakukan itu dengan didampingi oleh Kepala Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) Yayan Hikmayani, Pelaksana Teknis (Plt) Kepala Pusat Riset Kelautan Rudi Alek Wahyudin, Kepala BRPUPP Zulkarnaen Fahmi, para kepala dinas, dan tim I-Fish dari FAO.
Adapun tujuan penebaran benih tersebut diharapkan dapat menjadi indukan baru dan menghasilkan anakan yang melimpah di kemudian hari. Dengan demikian bisa mencukupi kebutuhan pangan masyarakat di sekitar Sungai Muara Belinda.
Hal itu sejalan dengan pemikiran dari Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono yang gencar mendorong pengembangan kampung perikanan sebagai salah satu program prioritas Kementerian KP.
Menurutnya, pengembangan tersebut bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dan mendorong pembangunan di berbagai daerah.
Baca juga: Dukung Keberlanjutan Pengelolaan Laut, Kementerian KP Maksimalkan Peran AKKP Wakatobi
Selain melakukan penebaran benih ikan, pada kunkernya kali ini, Nyoman juga meninjau bazar produk perikanan di BRPPUPP dengan menghadirkan 14 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan dari Penyuluh Perikanan Satminkal BRPPUPP Palembang.
Bazar tersebut diselenggarkan dengan tujuan menjadi salah satu upaya dan strategi dalam memasarkan berbagi produk perikanan yang telah diolah oleh UMKM untuk mengkampanyekan makan ikan.
Adapun UMKM yang hadir mewakili empat daerah binaan, yaitu Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan Kabupaten Banyuasin.
Baca juga: Peringati Hari Laut Sedunia, Kementerian KP Genjot Budi Daya Rumput Laut di Wakatobi
Selain itu, kegiatan itu juga diisi dengan donor darah yang diikuti oleh Kepala BRSDM, pegawai BRPPUPP, masyarakat sekitar, dan para pengunjung bazar.
Bazar dan donor darah ini digelar dalam rangka peringatan Hari Koperasi Nasional, Bulan Bakti Pancasila, dan Hari Donor Darah Internasional.
“Kementerian KP mendorong setiap pegawainya untuk terlibat dalam kegiatan produksi, pengolahan, pemasaran dan promosi produk perikanan, baik secara kelompok atau lembaga koperasi pegawainya, sehingga hal ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para peternak ikan,” ujar Nyoman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.