Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

PKS di Simpang Jalan

Kompas.com - 06/07/2022, 10:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Mengubah citra

PKS melakukan berbagai cara dan upaya guna tetap bisa mendulang suara. Salah satu yang dilakukan adalah mengganti warna lambang partai kader ini.

PKS mengganti warna logo partainya menjadi bernuansa oranye. Ini dilakukan guna mengubah citra PKS yang selama ini terkesan serius, tertutup dan ekslusif menjadi lebih fresh, friendly, dan inklusif.

Ini dilakukan agar partai kader yang selama ini identik dengan Islam bisa diterima semua kalangan.

Perubahan warna logo juga dilakukan guna ‘menggoda’ generasi muda. PKS berharap, strategi ini bisa mendulang suara dari anak-anak muda.

Pasalnya, generasi muda akan menjadi pemilih terbesar dalam Pemilu 2024 nanti. PKS tak lagi hanya menyandarkan harapan pada barisan kader semata, namun berusaha menarik para pemilih di luar basis tradisionalnya.

Tak hanya mengubah warna logo, petinggi partai ini juga sempat mengusulkan Raffi Ahmad untuk maju sebagai kandidat capres 2024.

Ini tentu agak mengejutkan karena di luar kebiasaan. Kuat dugaan, munculnya nama Raffi Ahmad yang notabene adalah seorang artis dan bukan kader PKS merupakan bagian strategi partai ini untuk menarik perhatian publik.

Wacana pencapresan Raffi Ahmad juga ingin menguatkan kesan, bahwa partai ini tidak lagi hanya menjadi wadah bagi para pemilih Muslim konservatif dan warga kota, namun menjadi rumah bersama bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. PKS ingin menambah dan memperluas ceruk pemilihnya.

Kuat dugaan, beragam cara ini dilakukan karena saat ini mereka punya tandingan. Tentunya PKS tak bisa tinggal diam usai Anis Matta mendirikan Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Partai Gelora Indonesia.

Partai yang dibidani sejumlah politisi ‘jebolan’ PKS ini tentu bisa menjadi ancaman tersendiri. Pasalnya, basis massa dan ceruk pemilihnya nyaris sama.

Apakah semua strategi yang digunakan bisa membuat PKS bisa bertahan, atau justru akan membuat partai ini ditinggalkan?

Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (6/7/2022), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com