Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Turunnya Wisawatan ke TN Komodo, Sandiaga: Kita Bangun Destinasi Penyangga di Labuan Bajo dan Wae Rebo

Kompas.com - 04/07/2022, 18:54 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya akan mengembangkan destinasi penyangga di sekitaran wilayah Taman Nasional (TN) Komodo.

Hal tersebut untuk mencegah terjadinya penurunan jumlah wisatawan akibat harga tiket wisata TN Komodo menjadi Rp 3,75 juta per orang.

"Kita harus bangun destinasi penyangga seperti di Labuan Bajo, di Wae Rebo," kata Sandiaga ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/7/2022).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menilai, pengembangan destinasi tersebut penting untuk mendukung konservasi di TN Komodo.

Baca juga: Rapat dengan DPR, Pemerintah Dikritik soal Pengumuman Harga Tiket Borobudur dan TN Komodo

Sandiaga menyatakan, saat ini komodo memang mengalami ancaman kepunahan. Sehingga, konservasi penting untuk dilakukan.

"Sehingga kunjungan ke sana (Labuan Bajo dan Wae Rebo) tak berdampak terhadap penurunan kualitas Pulau Komodo dan ancaman kepunahan dari komodo itu sendiri," harap Sandiaga.

Di sisi lain, Sandiaga menegaskan bahwa terkait harga tiket TN Komodo masih terus dibahas.

Menurutnya, selain pentingnya konservasi, soal dampak ekonomi masyarakat atas rencana kenaikan tiket TN Komodo juga perlu dipertimbangkan.

"Masih terus dibahas. Yang pasti adalah komunikasi dengan tim teknis bahwa memang daya dukung di Pulau Komodo sangat sedikit, sangat minim dan untuk menjaga agar Komodo tak punah. Bagaimana lingkungan di sana tetap terjaga itu perlu ada pembatasan," tutup Sandi.

Baca juga: Pengunjung TN Komodo Dibatasi, Wisata Labuan Bajo Akan Dioptimalkan

Sebelumnya diberitakan, Taman Nasional Komodo berencana menerapkan biaya kontribusi konservasi sebesar Rp 3,75 juta per orang mulai 1 Agustus 2022.

Angka itu bisa dibilang cukup mahal. 

Sebenarnya pemberlakuan tarif baru itu sudah diperhitungkan oleh pengelola Taman Nasional Komodo demi keberlangsungan tempat wisata.

Taman Nasional Komodo juga menegaskan bahwa Rp 3,75 juta bukanlah harga tiket masuk, melainkan sudah mencakup sejumlah komponen utama, termasuk biaya konservasi.

"Biaya konservasi ini adalah biaya yang dibayarkan untuk mendatangi Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Kawasan Perairan sekitarnya," kata Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi di TN Komodo Carolina Noge kepada Kompas.com, Kamis (30/6/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com