Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tren Kenaikan Covid-19 yang Diprediksi Jokowi Capai Puncak pada Juli Ini

Kompas.com - 04/07/2022, 17:26 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi pandemi virus corona di Indonesia mengalami eskalasi hampir satu bulan terakhir.

Angka kasus harian Covid-19 yang sebelumnya berhasil ditekan menjadi 200 kasus per hari kini melonjak melewati 1.000, bahkan tembus 2.000 kasus.

Situasi ini menjadi kekhawatiran banyak pihak, termasuk Presiden Joko Widodo. Jokowi memprediksi, lonjakan kasus Covid-19 akan mencapai puncaknya pada bulan Juli ini.

"Yang kita tahu kasus per 3 Juli kemarin ada sebanyak 1.614 kasus (Covid-19). Dan diprediksi puncak kasusnya akan berada di bulan Juli ini, di minggu kedua atau minggu ketiga," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/7/2022).

Baca juga: Menkes Sebut 100 Persen Kasus Covid-19 di Jakarta adalah Subvarian BA.4 dan BA.5

Untuk menghadapi situasi tersebut, Jokowi mendorong agar vaksinasi booster digencarkan. Apalagi, saat ini capaian vaksinasi dosis ketiga di Indonesia masih rendah, yakni 24,5 persen.

Tak hanya itu, presiden meminta agar vaksinasi booster jadi syarat perjalanan pesawat terbang. Bahkan, rencananya, vaksin dosis ketiga akan diwajibkan dalam penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan banyak orang.

Jokowi pun meminta jajarannya menggencarkan penerapan protokol kesehatan supaya kasus harian Covid-19 dapat kembali ditekan.

"Ini penting karena kita tidak mau pengendalian Covid-19 ini bisa mengganggu ekonomi," kata kepala negara.

Melihat kekhawatiran Jokowi ini, bagaimana sebenarnya tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia?

Baca juga: Jokowi: Puncak Kasus Covid-19 Minggu Kedua atau Ketiga Juli ini

Tren kasus Covid-19

Kenaikan kasis Covid-19 mulai tampak pada awal Juni kemarin. Menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, kasus harian merangkak naik dari 500-an kasus, lalu melewati 1.000 kasus, hingga tembus 2.000 kasus.

Kenaikan kasus harian ini berimbas pada meningkatnya angka kasus aktif.

Namun begitu, angka kesembuhan juga bertambah setiap hari, bersamaan dengan penambahan jumlah pasien meninggal dunia yang cenderung fluktuatif.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya telah mengatakan bahwa kenaikan ini disebabkan karena subvarian Omicron yang baru, BA.4 dan BA.5

Varian turunan itu menyebar di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, sejak Juni kemarin. Kini, BA.4 dan BA.5 sudah mendominasi kasus Covid-19 di tanah air.

"Sekarang di Indonesia BA.4 BA.5 tuh sudah lebih dari 80 persen dari varian yang kita genome equence, bahkan untuk di DKI Jakarta sudah 100 persen itu adalah varian BA.4 BA.5," kata Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/7/2022).

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Vaksinasi Booster Covid-19 Digenjot

Sejalan dengan Jokowi, Budi menuturkan, kasus Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 diprediksi terus bertambah dan akan mencapai puncaknya dalam satu 1-2 minggu ke depan.

Berikut tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dalam sepuluh hari terakhir akibat subvarian BA.4 dan BA.5:

25 Juni 2022

  • Kasus Covid-19 harian: bertambah 1.831 kasus
  • Kasus kematian: 3 kasus
  • Kasus aktif: 13.968 kasus

26 Juni 2022

  • Kasus Covid-19 harian: bertambah 1.726 kasus
  • Kasus kematian: 3 kasus
  • Kasus aktif: 14.516 kasus

27 Juni 2022

  • Kasus Covid-19 harian: bertambah 1.445 kasus
  • Kasus kematian: 9 kasus
  • Kasus aktif: 14.315 kasus

28 Juni 2022

  • Kasus Covid-19 harian: bertambah 2.167 kasus
  • Kasus kematian: 2 kasus
  • Kasus aktif: 15.310 kasus

29 Juni 2022

  • Kasus Covid-19 harian: bertambah 2.149 kasus
  • Kasus kematian: 3 kasus
  • Kasus aktif: 16.174 kasus

30 Juni 2022

  • Kasus Covid-19 harian: bertambah 2.248 kasus
  • Kasus kematian: 6 kasus
  • Kasus aktif: 16.790 kasus

1 Juli 2022

  • Kasus Covid-19 harian: bertambah 2.049 kasus
  • Kasus kematian: 3 kasus
  • Kasus aktif: 16.915 kasus

2 Juli 2022

  • Kasus Covid-19 harian: bertambah 1.794 kasus
  • Kasus kematian: 5 kasus
  • Kasus aktif: 16.915 kasus

3 Juli 2022

  • Kasus Covid-19 harian: bertambah 1.614 kasus
  • Kasus kematian: 4 kasus
  • Kasus aktif: 16.919 kasus

4 Juli 2022

  • Kasus Covid-19 harian: bertambah 1.434 kasus
  • Kasus kematian: 9 kasus
  • Kasus aktif: 16.476 kasus

Perketat prokes

Terkait ini, epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman memprediksi, gelombang Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 akan berlangsung sedikit lebih lama dibandingkan gelombang virus corona sebelum-sebelumnya.

Kendati demikian, gelombang ini diperkirakan tidak akan lebih berat dibandingkan dengan varian Delta lantaran masyarakat sudah punya imunitas yang lebih baik dari vaksin.

"Namun kita harus hati-hati dengan kehadiran BA.275 di mana dia belum berhenti pola gelombang dari BA.4 dan BA.5 ini, sudah datang dan memperpanjang masa gelombang itu," kata Dicky kepada Kompas.com, Senin (4/6/2022).

Untuk menghadapi puncak lonjakan kasus, kata Dicky, pemerintah seharusnya memberlakukan sejumlah pengetatan aturan.

Misalnya, tetap menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, meskipun bukan PPKM level 3 dan 4. Kemudian, kembali mewajibkan penggunaan masker di luar ruangan.

Baca juga: Menkes Sebut Jokowi Pesan agar Masyarakat Tetap Waspadai Covid-19

Selain itu, penting untuk meningkatkan capaian vaksinasi booster, utamanya pada kalangan rentan dan lanjut usia.

Pemerintah juga didorong kembali mewajibkan tes antigen untuk acara-acara yang menimbulkan kerumunan juga untuk syarat perjalanan jarak jauh, atau minimal mensyaratkan vaksinasi booster.

"Selain juga pastikan orang-orang yang bergejala ini harus diberikan untuk kesempatan WFH (work from home, bekerja dari rumah) karena ini akan juga mengurangi potensi penularan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com