JAKARTA, KOMPAS.com - Penunjukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) sepenuhnya menjadi wewenang Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Demikian ditegaskan berulang kali oleh PDI-P.
Namun, hingga kini, Megawati belum tampak memberikan sinyal soal siapa yang akan dipilihnya untuk melenggang ke panggung pemilu presiden mendatang.
Baru-baru ini, presiden ke-5 RI itu mengatakan bahwa dirinya memang belum mengumumkan nama capres-cawapres PDI-P. Dia meminta semua pihak bersabar.
"Tentu semuanya berpikir, kenapa ya ibu, sudah banyak itu pertanyaan. Kapan mau mendeklarasikan calon presiden dan calon wakil presiden, ya sabar lah sedikit," kata Megawati saat pidato penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022).
Baca juga: Sekjen PDI-P: Megawati Sering Menampilkan Element of Surprise
Megawati beralasan, dirinya belum selesai menghitung dan mempertimbangkan mana calon yang tepat.
Menurut Mega, sebagai ketua umum pemegang hak prerogatif untuk menentukan capres, dirinya harus betul-betul teliti sebelum ambil keputusan.
"Saya sebagai ketua umum harus menghitung gitu loh, jadi perhitungan saya belum selesai," tuturnya.
Mengumumkan nama capres dan cawapres di detik-detik terakhir atau last minute seolah menjadi gaya politik Megawati dalam beberapa pilpres terakhir.
Sebutlah pada Pilpres 2014. Jelang pendaftaran capres dan cawapres kala itu, sejumlah nama mencuat ke permukaan.
Baca juga: Megawati Akan Pidato di Penutupan Rakernas PDI-P, Tak Ada Pengumuman Capres
Ada dua sosok yang digadang-gadang menjadi capres PDI-P yakni Megawati sendiri, lalu Joko Widodo yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Pilpres sedianya akan digelar pada 9 Juli 2014. Sementara, pendaftaran capres cawapres sudah dibuka sejak 18 Mei 2014.
Hingga sebulan sebelum pendaftaran dibuka, PDI-P masih bergeming. Saat itu, elite PDI-P mengatakan akan mengumumkan nama capresnya pada bulan April.
Namun, akhirnya, 14 Maret 2014, Jokowi mendeklarasikan dirinya sebagai capres partai banteng. Saat itu dia mengaku mendapat mandat dari Mega.
"Saya telah mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi capres dari PDI Perjuangan," kata Jokowi saat blusukan ke kawasan Marunda, Jakarta Utara, 14 Maret 2014.
"Dengan mengucap bismillah, saya siap melaksanakan," tuturnya.
Baca juga: Ancaman Megawati Pecat Kader yang Main Dua Kaki untuk Pilpres, Sindiran buat Ganjar?