Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eki Baihaki
Dosen

Doktor Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad); Dosen Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas). Ketua Citarum Institute; Pengurus ICMI Orwil Jawa Barat, Perhumas Bandung, ISKI Jabar, dan Aspikom Jabar.

Memilih Damai Menolak Perang

Kompas.com - 04/07/2022, 05:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KITA sebagai bangsa layak bangga dengan langkah berani yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo untuk memulai misi perdamaian demi mengupayakan genjatan senjata antara Rusia dan Ukraina. Di tengah banyak negara memilih diam atau bahkan memihak.

Bahkan Presiden sudah menginjakkan kaki ke dua negara tersebut menemui kedua Presiden yang sedang berperang.

Definisi damai adalah ketiadaan perang. (bahasa Roma kuno untuk damai adalah Pax yang didefinisikan sebagai Absentia Belli, ketiadaan perang).

Dari definisi tersebut perdamaian terjadi jika tidak terjadi peperangan dan kita semua harus menolak peperangan yang akan menghadirkan tragedi kemanusiaan dan peradaban.

Ada baiknya kita belajar jalan damai dari Bilqis, ratu kerajaan Saba, dalam menghadapi situasi kritis yang mengarah kepada peperangan, untuk bahan renungan.

Presiden Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan keterangan pers di Istana Kremlin, Moskwa, Rusia, Kamis (30/6/2022).Dok. Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan keterangan pers di Istana Kremlin, Moskwa, Rusia, Kamis (30/6/2022).
Tokoh yang menjadi ikon kisah di literatur agama (Quran dan Bibel), layak menjadi suri tauladan bagi kita semua utamanya para pemimpin bangsa yang mendambakan kedamaian di muka bumi.

Nabi Sulaiman mengirim surat dakwah berisi ajakan agar menyembah Allah SWT. Setelah membaca surat itu, Ratu Bilqis berembuk dengan para elite pemerintahannya.

Para elite negara Saba mengatakan, mereka memiliki kekuatan besar dan keberanian untuk berperang. Siap menempuh risiko terburuk apa pun.

Namun semua tergantung kepada keputusan ratu Balqis sebagai pengambil keputusan final.

Ratu Balqis memilih jalan damai, dengan cara mengirim utusan dan jalan negoisasi kepada Nabi Sulaiman.

Sebab jika memilih jalan perang, sudah dibayangkan konsekwensi akan terjadinya tragedi kemanusiaan.

“Para raja, jika menyerang suatu negeri, akan membinasakan dan menjadikan penduduknya sebagi sasaran tanpa belas kasihan. Kehidupan bangsa dan negara yang semula mulia, akan menjadi hina dina.”

Peperangan akan menyebabkan orang yang mulia menjadi terhina, orang yang tidak berpihak dan rakyat biasa yang tidak berdaya menjadi korban, karena perang berpotensi besar menghilangkan segala aturan yang menjaga harkat dan martabat kemanusiaan.

Perang yang mengerikan umumnya bersumber dari konflik horisontal internal akibat konflik ideologi, perebutan kekuasaan, separatisme, atau provokasi antarkelompok.

Kemudian melibatkan pihak-pihak eksternal yang justru ingin menyulut konflik berkembang seperti yang terjadi di Suriah, Irak, Afghanistan, saat ini Ukraina adalah contoh aktual.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Pekan Depan

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi "Online" Pekan Depan

Nasional
Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Nasional
Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Nasional
Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Nasional
Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Nasional
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Nasional
Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Nasional
Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Nasional
Ajukan 'Amicus Curiae', Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Ajukan "Amicus Curiae", Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com