Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Pudjiastuti Pesimistis Diusung Jadi Capres 2024: Harus Rasional, Realistis Dong...

Kompas.com - 03/07/2022, 15:33 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta relawan yang mendukungnya maju pada Pilpres 2024 untuk berpikir rasional.

Susi menilai, tidak mungkin dia diusung menjadi calon presiden (capres).

"Harus rasional dong, realistis dong. Kan tidak mungkin partai dunia maya, tidak punya threshold, tidak punya apa-apa dalam dunia nyata, mau nyalonin presiden. Ya enggak mungkin dong," ujar Susi saat ditemui di Graha Ardhya Garini, Jakarta Timur, Minggu (3/7/2022).

Baca juga: Kopi Susi Deklarasi Dukung Susi Pudjiastuti Maju Pilpres 2024

Susi menjelaskan, deklarasi yang dilakukan Komunitas Pendukung Ibu Susi (Kopi Susi) sebenarnya sebatas acara silaturahmi saja.

Susi mengaku kangen dengan para relawan Kopi Susi, sehingga memutuskan bertemu di Jakarta.

"Ini gerakan moral, bukan gerakan politik," ucap dia.

Sementara itu, Susi mengatakan, dia juga belum ditarik partai politik mana pun untuk diusung sebagai capres.

Baca juga: Didukung Maju Jadi Capres, Susi Pudjiastuti: There Is No Room untuk Saya

Susi mengaku pernah beberapa kali bertemu ketua umum parpol, tetapi bukan membahas politik.

"Kalau ketemu hari-hari ya kan makan bareng. Ke tempat hajatan, ketemu. Ya banyak," imbuh Susi.

Adapun Kopi Susi mendeklarasikan Susi Pudjiastuti maju pada Pilpres 2024. Deklarasi ini digelar di Graha Ardhya Garini, Minggu siang.

"Pada hari ini, izinkan kami mendeklarasikan keberadaan komunitas kami. Dengan ini mendeklarasikan komunitas Kopi Susi ini sebagai langkah konkret kami dalam mengenalkan sosok Ibu Susi sebagai salah satu alternatif calon pemimpin di masa depan," ujar Amri, salah satu perwakilan Kopi Susi saat membacakan teks deklarasi.

Baca juga: Epidemiolog Sebut Masker, Testing, Vaksinasi Booster Kunci Kendalikan Kenaikan Covid-19

Ketua panitia acara Kopi Susi, Virawati, menjelaskan bahwa pihaknya melihat Susi Pudjiastuti sebagai sosok yang ideal dan tegas.

Virawati menyatakan, Kopi Susi awalnya terbentuk dari media sosial.

Selain itu, Virawati menepis isu komunitas ini dibiayai pihak tertentu, termasuk oleh Susi Pudjiastuti.

"Oligarki dia enggak suka, polarisasi dia enggak demen. Kami penginnya seperti itu, berniat memajukan Ibu Susi sebagai calon presiden," tutur Virawati.

Baca juga: Presiden Partai Buruh Kritik Pasal Penghinaan Presiden pada RKHUP, Sebut Bahayakan Demokrasi

Virawati mengatakan, Kopi Susi akan mencoba memperkenalkan kembali Susi Pudjiastuti yang pernah menjadi menteri.

Menurut Virawati, Susi adalah calon alternatif presiden yang patut dipertimbangkan.

"Dari gerakan Ibu Susi pas jadi menteri, melihat memandang jauh ke depan untuk Indonesia-nya sendiri," imbuh Virawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com