Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggal 3 Juli Hari Memperingati Apa?

Kompas.com - 02/07/2022, 16:15 WIB
Issha Harruma

Penulis

KOMPAS.comTanggal 3 Juli 2022 jatuh pada hari Minggu. Pada hari ini, terdapat peringatan Hari Bebas Kantong Plastik Internasional.

Selain itu, ada juga berbagai peringatan dan perayaan lain di dunia hari ini. Berikut berapa hari penting yang jatuh pada 3 Juli 2022.

Hari Bebas Kantong Plastik Internasional

Hari Bebas Kantong Plastik Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 3 Juli.

Hari ini didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran publik untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai dan terlibat dengan pelestarian lingkungan dengan tidak menggunakan benda tersebut.

Hari Bebas Kantong Plastik Internasional juga dibuat untuk memberikan edukasi akan bahayanya kantong plastik yang tidak bisa terurai hingga ratusan tahun lamanya.

Adanya hari ini diharapkan dapat ikut mempopulerkan penggunaan alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti tas, saat berbelanja.

Baca juga: Surabaya Terbitkan Aturan Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik, Ini Sanksi bagi yang Melanggar

Festival Bonalu di India

Bonalu dirayakan di India setiap tahun di bulan Ashada Masam, bulan dalam kalender Hindu yang biasanya jatuh pada bulan Juli atau Agustus.

Tahun ini, festival tersebut dirayakan pada 3 Juli hingga 24 Juli.

Festival Bonalu dirayakan, terutama di kota Hyderabad dan Secunderabad, serta di bagian lain negara bagian Telangana, untuk menghormati Dewi Hindu Mahakali.

Pada hari ini, para perempuan akan menggunakan pakaian tradisional mereka yang disebut Sari, perhiasan dan aksesoris lain.

Mereka akan membawa pot tanah liat di atas kepala mereka yag berisi makanan yang terbuat dari nasi, susu, dan gula merah, sebagai persembahan kepada dewi.

Baca juga: Mengunjungi Pasar Opo di Bantul, Digelar 35 Hari Sekali, Tak Gunakan Kantong Plastik

Hari pertama Pekan NAIDOC di Australia

Tahun ini, Pekan NAIDOC (National Aboriginal and Islanders’ Day Observance Committee atau Panitia Peringatan Hari Nasional Aborijin dan Penduduk Kepulauan) dimulai pada 3 Juli dan dirayakan selama tujuh hari.

NAIDOC merupakan pekan perayaan budaya suku asli Australia, Aborijin dan penduduk Kepulauan Selat Torres.

Awalnya, NAIDOC merupakan bentuk protes. Kelompok hak asasi Aborijin berkumpul untuk memboikot dan menuntut perhatian pada hak-hak mereka.

Namun, sekitar tahun 1955, pekan ini digunakan untuk perayaan berbagai kebudayaan dari penduduk asli Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com