Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2022, 22:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gerakan Anti Narkotika Nasional (Granat) Henry Yosodiningrat mengenang kado ulang tahun tahun yang sempat diberikan Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo 2 bulan lalu, tepatnya tanggal 1 April 2022.

Kado ulang tahun itu menjadi yang terakhir sebelum Tjahjo meninggal dunia pada Jumat (1/7/2022).

Hal ini diungkapkan Henry saat mengunjungi rumah duka di Kompleks Widya Chandra IV No. 22, Jakarta Selatan.

"Beliau orang yang supel, saya terkesan sekali tanggal 1 April lalu saya mendapatkan bingkisan hadiah ulang tahun dari beliau," kata Henry, Jumat (1/7/2022).

Baca juga: Memori Berjumpa Tjahjo Kumolo di Kios Nasi Kapau Kramat Raya

Pengacara yang juga politisi PDI-P itu menuturkan, kado yang diberikan Tjahjo berisi pigura ucapan selamat ulang tahun dengan ukuran cukup besar.

Henry mengaku kaget ketika mendengar rekan sejawatnya berpulang pagi tadi. 

Komunikasi Henry dan Tjahjo terakhir kali terjadi sekitar dua bulan lalu. 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tjahjo Kumolo 1957-2022

"Jadi justru pada waktu sakit dirawat saya enggak tahu, saya pernah dengar bahwa Mas Tjahjo sakit, begitu saja. Dirawat di rumah sakit, saya pikir sakit biasa. Tadi pagi memang mengejutkan sekali," tutur dia.

Baca juga: Kesederhanaan Tjahjo Kumolo: Menteri Jokowi Berharta Minim, Pakai Mobil Pribadi untuk Dinas

Lebih lanjut, dia menjelaskan, kedatangannya ke rumah duka merupakan perintah dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk memberikan penghormatan terbaik. Sebab, Tjahjo menjadi sosok yang turut membawa nama baik partai.

"Karena almarhum adalah betul-betul orang baik di mata kami, orang pekerja keras, beliau juga bisa membawa partai menjadi partai pemenang," kenang Henry.

Diketahui sebelumnya, Tjahjo Kumolo meninggal dunia pada Jumat sekitar pukul 11.10 WIB.

Kabar duka itu dibenarkan oleh politisi PDI-P Junimart Girsang.

Sebelum meninggal, Tjahjo dirawat di rumah sakit beberapa minggu terakhir.

Kondisinya juga sempat dikabarkan membaik sebelum akhirnya dinyatakan meninggal pada Jumat siang. Proses pemakaman dilakukan Taman Makam Pahlawan, Jakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Nasional
Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Nasional
TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Nasional
Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Nasional
Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Nasional
TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

Nasional
KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

Nasional
Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Nasional
Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Nasional
2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Airlangga Sebut Wacana Jokowi Pimpin Koalisi Besar Belum Pernah Dibicarakan

Airlangga Sebut Wacana Jokowi Pimpin Koalisi Besar Belum Pernah Dibicarakan

Nasional
KPK Panggil Wakil Ketua MPR Jadi Saksi Korupsi APD Covid-19

KPK Panggil Wakil Ketua MPR Jadi Saksi Korupsi APD Covid-19

Nasional
Bea Cukai Pangkalan Bun Gagalkan Penyelundupan 50 Bungkus Rokok Ilegal

Bea Cukai Pangkalan Bun Gagalkan Penyelundupan 50 Bungkus Rokok Ilegal

Nasional
90 Proyek Strategis Nasional Belum Selesai, Jokowi Tambah 14 Proyek Lagi

90 Proyek Strategis Nasional Belum Selesai, Jokowi Tambah 14 Proyek Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com