JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR Roberth Rouw menilai langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Rusia dan Ukraina patut diapresiasi.
Pasalnya, langkah tersebut dianggap sebagai upaya Indonesia membawa misi perdamaian.
"Saya memuji langkah Pak Jokowi yang berani mengunjungi Ukraina dan Rusia. Itu langkah yang bagus untuk perdamaian dunia," kata Roberth dalam keterangannya, Jumat (1/7/2022).
Roberth mengatakan, Jokowi merupakan pemimpin negara yang memiliki keberanian. Sebab, kunjungan itu dilakukan Jokowi di tengah situasi perang antar kedua negara tersebut.
Keberanian Jokowi untuk berdialog dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin, menurutnya merupakan sikap kenegarawanan yang baik bagi seorang kepala negara.
Baca juga: Makna di Balik Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina
"Nyali Presiden Jokowi untuk perdamaian dunia menjadi contoh yang baik untuk negara lain," tutur Roberth.
Selain itu, kunjungan Jokowi juga memberikan pesan kepada dunia internasional mengenai perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan.
Menurut Roberth, sikap seperti itu lah yang selama ini dijunjung tinggi oleh Indonesia.
Sikap yang dilakukan Jokowi menunjukan jika Indonesia adalah bangsa yang besar dan bisa ikut serta dalam menciptakan perdamaian dunia.
"Indonesia tidak menginginkan adanya perang. Jika ada masalah tidak perlu diselesaikan dengan perang. Bisa dengan diplomasi dan dengan cara lain yang lebih elegan," jelasnya.
Perang, lanjut Roberth, akan menimbulkan trauma dan derita yang panjang bukan hanya bagi masyarakat kedua negara, tetapi juga untuk warga internasional.
Baca juga: BERITA FOTO: Suasana Pertemuan Jokowi dan Vladimir Putin di Kremlin
Roberth mengungkapkan, perang turut berdampak pada distribusi pangan dunia yang terhambat.
Sementara, ia menilai banyak negara sangat bergantung dengan pangan yang dihasilkan oleh Ukraina maupun Rusia.
"Ukraina merupakan pengekspor gandum, kalau terganggu maka pangan dunia akan terganggu juga dan harga juga semakin naik tajam. Tentu, efeknya juga terhadap Indonesia," imbuhnya.
Roberth berharap ada langkah konkret sebagai tindak lanjut dari kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia.
Dirinya ingin Indonesia bisa menjadi tuan rumah untuk dialog perdamaian di antara kedua negara tetangga tersebut.
"Kita harapkan Indonesia bisa menjadi mediator untuk perdamaian Rusia dan Ukraina. Semakin cepat damai akan semakin baik untuk dunia," pungkas Roberth.
Baca juga: Putin Puas Bertemu Jokowi: Pembicaraan yang Bermakna
Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, pada Rabu (29/6/2022).
Setelah Ukraina, Jokowi bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Kamis (30/6/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.