Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Dibahas dalam Pertemuan Jokowi dan Putin: Perdamaian Rusia-Ukraina hingga Pasokan Pangan

Kompas.com - 01/07/2022, 07:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah mengunjungi Ukraina, misi damai Presiden Joko Widodo berlanjut dengan mengunjungi Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa, Rusia.

Presiden Jokowi yang mengenakan busana jas lengkap tiba di Istana Kremlin sekitar pukul 15.30 waktu setempat dan langsung disambut Presiden Putin yang juga menggunakan pakaian serupa.

Setelahnya, Jokowi dan Putin langsung melakukan pertemuan tete-a-tete atau pertemuan empat mata di Ruang Upacara Kenegaraan Istana Kremlin.

Usai pertemuan, kedua pemimpin menggelar keterangan pers bersama di Ruang Ekaterina Istana Kremlin.

Dalam konferensi pers tersebut, Jokowi menyampaikan sejumlah poin pembicaraannya dengan Putin.

Baca juga: Usai Bertemu Jokowi, Putin Nyatakan Siap Penuhi Permintaan Pupuk Negara Sahabat, Termasuk Indonesia

1. Tekankan perdamaian dan kemanusiaan

Mengawali keterangan persnya, Jokowi berterimakasih karena Presiden Putin sudah menerima kunjungannya di Moskwa.

Jokowi menuturkan, isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia.

Sebab konstitusi mengamanatkan agar Indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia.

"Dalam konteks inilah saya melakukan kunjungan ke Kyiv dan ke Moskwa," ujar Jokowi.

Dia lantas menyinggung soal penyelesaian secara damai dan dialog perlu terus didorong dalam konteks perang Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Jokowi: Saya Telah Sampaikan Pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin

2. Siap jadi jembatan komunikasi Putin dan Zelensky

Terkait dengan konflik Rusia dan Ukraina, Jokowi menyatakan sudah menyampaikan pesan dari Presiden Volodymyr Zelensky untuk Presiden Putin.

Dia pun siap menjadi jembatan komunikasi antara keduanya

"Saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin," katanya.

3. Bicarakan persoalan pasokan pangan

Dalam pertemuan empat mata, Jokowi menyebutkan dia dan Putin juga membahas persoalan pasokan pangan dan pupuk.

Saat ini pasokan kedua barang itu terhambat sebagai dampak perang Ukraina-Rusia sehingga telah memicu persoalan kemanusiaan.

"Ratusan orang terdampak dengan terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk. Terutama di negara-negara berkembang," tutur Jokowi.

Baca juga: Diplomasi Jokowi di Ukraina dan Rusia: Bukan Sekadar Misi Perdamaian

"Saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan untuk pasokan pangan dan pupuk baik dari Rusia dan juga Ukraina. Ini sebuah berita yang baik," lanjut Jokowi.

Kepala Negara pun menegaskan, demi kemanusiaan Indonesia mendukung upaya PBB untuk melakukan reintegrasi komoditas pangan dan pupuk Rusia dan komoditas pangan Ukraina untuk bisa masuk lagi dalam rantai pasok dunia.

"Dan khusus untuk jalur ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, tadi sekali lagi Presiden Putin sudah memberikan jaminannya," kata Jokowi.

4. Bahas kerja sama kedua negara

Selain membahas isu dunia dan Ukraina, Jokowi dan Putin juga berdiskusi soal kerja sama antara Rusia dan Indonesia.

Menurut Jokowi, dia dan Putin menyinggung kerja sama di bidang investasi, perdagangan dan pariwisata.

Dari pembicaraan itu, keduanya sepakat untuk membentuk tim agar dapat dibahas secara detail.

Baca juga: Jokowi ke Rusia-Ukraina, Hubungan RI dan Negara Barat Diprediksi Tak Berubah

5. Tegaskan Indonesia tak punya kepentingan

Sebelum mengakhiri sambutannya, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tidak punya kepentingan apa pun dalam konstelasi konflik antara Rusia dan Ukraina.

Menurut dia, Indonesia hanya ingin perang yang terjadi antara kedua negara cepat berakhir.

"Indonesia tidak memiliki kepentingan apa pun kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan pupuk energi dapat segera diperbaiki. Karena ini menyangkut kehidupan ratusan juta orang, bahkan milyaran manusia," kata Jokowi.

"Saya mengajak seluruh pemimpin dunia untuk bekerjasama kembali menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai dan semangat kerja sama," lanjutnya.

Dia menambahkan, hanya dengan spirit itulah perdamaian dapat dicapai.

Setelahnya Jokowi kembali menyampaikan terimakasih kepada Presiden Putin. Keduanya lantas bersalaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com