JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'tuf Amin berdialog dengan sejumlah peternak sapi saat mengunjungi peternakan Kelompok Tani Ternak Reyan Baru di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (30/6/2022) siang.
Seluruh sapi di peternakan ini sebelumnya pernah terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) tetapi kini sudah sembuh semuanya.
Salah seorang peternak yang berdialog dengan Ma'ruf bercerita, ia kehilangan nafsu makan gara-gara melihat sapinya sakit, karena sapinya merupakan satu-satunya harta yang ia punya.
"(Hewan ternak) kenanya 14 hari, itu pas pusing-pusingnya kita jadi peternak. Sapi enggak enak makan, kita juga enggak enak makan, soalnya kan harta cuman ini-ini saja, Pak," kata peternak itu.
Baca juga: 5.000 Ternak di Pamekasan Terjangkit PMK, Peternak: Banyak Sapi Warga yang Tidak Didata
Peternak itu berujar, sebelum ternaknya terkena PMK, petugas Dinas Pertanian setempat sudah memperingatkan peternak bahwa PMK mulai masuk ke wilayah Lombok Tengah.
Ia pun melakukan berbagai antisipasi, salah satunya dengan menyemprot kandang sapi setiap hari.
"Akhirnya enggak lama kena juga, tapi alhamdulillah sekarang agak gembira, kami bisa makan, sembuh total," ujar dia.
Lelaki itu menyebutkan, selama ternaknya terinfeksi PMK, ia dibantu oleh petugas dari dinas terkait dan dokter hewan setempat.
Ia mengaku sempat mencari obat ke berbai tempat, dan setelah obat disuntikkan, hewan-hewan ternaknya dinyatakan sembuh dari PMK.
Sementara itu, peternak lain bernama Sudirman mengaku sudah tidak punya keluhan apapun mengenai PMK karena hewan ternaknya telah sembuh dari penyakit itu.
Kepada Ma'ruf, ia justru meminta agar pemerintah memfasilitasi warga untuk mengadakan syukuran atas perginya PMK pada hewan ternak di sana.
“Kurban sekitar dua atau tiga ekor, untuk selametan ini Pak Wapres, virus (PMK) ini kan sudah pergi,” tutur dia.
Ma'ruf pun menyetujui hal tersebut dan meminta Gubernur NTB Zulkieflimansyah untuk menindaklanjutinya.
Baca juga: Manten Sapi, Tradisi Unik Masyarakat Pasuruan Jelang Idul Adha
Permintaan lain yang diungkapkam Sudirman adalah agar dibangun tembok keliling sehingga sapi-sapi yang ada di lokasi tersebut tidak tertabrak kendaraan yang melintas.
“Supaya lebih aman soalnya sering kejadian ditabrak orang yang pake sepeda motor yang datang dari utara,” kata dia.