JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia Hermawan Saputra menyambut baik rencana uji klinis fase ketiga vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.
Menurut Hermawan, uji klinis itu menjadi langkah besar menuju kemandirian penelitian dan produksi vaksin, serta ketahanan kesehatan di Indonesia.
"Termasuk dalam ketahanan kesehatan itu adalah kemandirian alkes (alat kesehatan) dan obat, termasuk di dalamnya adalah vaksin," kata Hermawan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/6/2022).
"Saya melihat dengan adanya rencana untuk fase ketiga ya atau clinical trial vaksin Merah Putih ini suatu terobosan yang ditunggu-tunggu," ujar Hermawan.
Baca juga: 4.000 Subyek Disiapkan untuk Uji Klinis Fase 3 Vaksin Merah Putih Unair
Hermawan berharap hasil dari uji klinis fase ketiga vaksin Merah Putih bisa efektif dan mempunyai efikasi yang memadai.
"Dan yang paling penting adalah pride (kebanggaan) ya bahwa bangsa kita bisa membuktikan diri dengan para ilmuwannya, dengan sumber daya dalam negeri," ujar Hermawan.
Secara terpisah, Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mengatakan, penelitian dan pengembangan vaksin Merah Putih menelan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Maka dari itu menurut Dicky semua pihak harus mendukung pengembangan vaksin Merah Putih demi kemandirian dan ketahanan kesehatan bangsa.
"Bicara riset vaksin, obat, tes, alat tes harus didukung. Ini bukan satu investasi jangka pendek, ini jangka panjang," ujar Dicky.
Ketahanan kesehatan bangsa, kata Dicky, sangat penting bagi setiap negara. Apalagi Indonesia yang mempunyai wilayah kepulauan dan jumlah penduduk yang besar.
Baca juga: Vaksin Merah Putih Unair Masuk Uji Klinis Fase 3
"Jangan sampai kita tergantung kepada impor terus mau itu obat, vaksin, alat kesehatan," ucap Dicky.
Vaksin Merah Putih dibuat dengan menggunakan metode inactivated dari virus Covid-19.
Menurut Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito, seluruh tahapan pengembangan vaksin Merah Putih sudah memenuhi standar internasional.
"Pengembangan vaksin ini sudah memenuhi cara pembuatan obat yang baik yang di-set up oleh BPOM dan standar internasional sehingga produk yang dihasilkan betul-betul berkualitas aman dan berkhasiat," kata Penny dalam konferensi pers secara virtual, Senin (27/7/2022) lalu.
Dalam uji klinis fase ketiga ini, para peneliti akan melihat keunggulan teknologi pembuatan vaksin Merah Putih dalam peningkatan daya tahan tubuh (imunogenitas) terhadap virus Covid-19.
Baca juga: Profesor Unair: Vaksin Merah Putih Dapat Menangkap Varian Baru