Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasto Wardoyo
Dokter

Kepala BKKBN

Bangun Keluarga, Membangun Masa Depan Bangsa Indonesia

Kompas.com - 29/06/2022, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Donasi yang diberikan Rp 15.000 per hari per anak stunting dan digunakan untuk asupan protein hewan melalui dapur sehat (dashat).

Kita juga lakukan upaya-upaya pencegahan karena sejatinya stunting dimulai dan terjadi sejak 1000 hari pertama kehidupan.

Lewat aplikasi Elsimil (elektronik siap nikah dan siap hamil), kita berupaya agar keluarga muda betul-betul merencanakan masa depan anaknya sejak sebelum masa kehamilan.

Upaya pencegahan kita lakukan dan gencarkan supaya jangan lahir bayi-bayi stunting baru.

Kita masih ingat, bagaimana tiga dasawarsa lalu, BKKBN saat itu menggemakan gerakan Keluarga Berencana (KB). Melalui jargon dua anak cukup, gerakan ini berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia.

Pada Desember 1989, Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan Penghargaan Kependudukan atas kerja keras dari semua pihak saat itu.

Setelah 33 tahun berlalu, tepatnya pada 13 Juni 2022, PBB kembali memberikan Penghargaan Kependudukan United Nations Population (UNPA) kepada institusi BKKBN karena dinilai telah memberi role model bagi negara-negara di dunia terkait praktik dan pelayanan KB.

PBB menilai BKKBN mampu melaksanakan dengan baik dan terukur program pelayanan KB selama masa Pandemi Covid-19.

Gerakan pemberdayaan dan edukasi yang sifatnya masif dilakukan untuk mempertahankan angka CPR 57 persen (Contraceptive Prevalence Rate/rata-rata pemakaian kontrasepsi) di masa pandemic Covid-19.

BKKBN juga berkomitmen untuk menurunkan angka total fertility rate (TFR) dari 2,46 sebelum pandemi menjadi 2,24 setelah dua tahun masa pandemi.

Penurunan angka kelahiran ini memperlambat laju pertumbuhan penduduk dan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan, serta infrastruktur sehingga meningkatkan standar hidup masyarakat.

Penghargaan Kependudukan PBB itu tidak lantas membuat BKKBN menjadi jumawa.

BKKBN terpacu dan berkomitmen untuk lebih giat melaksanakan program-program keluarga berencana guna mencegah kematian ibu dan bayi akibat kelahiran yang tidak direncanakan.

BKKBN juga berkomitmen mempercepat penurunan prevalensi stunting yang ditargetkan di bawah 14 persen pada 2024 melalui program-program Keluarga Berencana.

BKKBN fokus kepada pembangunan keluarga, baik secara kualitas maupun kuantitas untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

Bagaimana keluarga bisa melahirkan generasi yang unggul untuk Indonesia maju dan bebas stunting.

Pembangunan keluarga tidak hanya dari sisi kuantitas (jumlah dua anak), tetapi juga dari sisi kualitas itulah paradigma yang dibangun BKKBN saat ini.

Karena itu melalui peringatan Hari Keluarga Nasional tahun 2022 kita mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, betapa pentingnya suatu keluarga.

Peringatan Hari Keluarga Nasional hendaknya menjadi pijakan membangun keluarga untuk masa depan bangsa. Selamat Hari Keluarga!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com