Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Rasisme dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 28/06/2022, 00:15 WIB
Issha Harruma

Penulis

KOMPAS.com – Keragaman Indonesia merupakan kekayaan yang harus disyukuri. Adanya keragaman ini menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kaya dengan nilai-nilai luhur.

Selain itu, keragaman juga dapat memperkaya kebudayaan nasional dan memperluas wawasan.

Namun, tak hanya menjadi keuntungan, keragaman juga dapat menjadi ancaman, terutama terhadap integrasi nasional.

Salah satu hal yang perlu diwaspadai dalam masyarakat yang beragam atau multikultural adalah munculnya rasisme.

Lalu, apa penyebab rasisme dan bagaimana cara mencegahnya?

Baca juga: Unggah Konten Rasis hingga Warga di Manokwari Blokade Jalan, ES Dijemput Polisi

Penyebab Rasisme

Rasisme merupakan suatu paham yang membenarkan dominasi satu kelompok ras tertentu terhadap kelompok lain.

Rasisme juga dapat diartikan sebagai perasaan superioritas berlebihan terhadap kelompok tertentu.

Paham ini menilai seserang bukan dari kualitasnya, namun dari faktor fisik atau anatomi tubuh serta ”darah” atau keturunan. Rasisme menyebabkan orang dinilai dan dihargai berdasarkan rasnya.

Adanya pandangan yang melihat ras lain lebih rendah atau inferior dan rasnya lebih tinggi atau superior inilah yang membuat rasisme terus terpelihara.

Secara umum, penyebab munculnya rasisme, yakni:

  • adanya pemberian legitimasi bahwa suatu ras minoritas secara genetik dan budaya lebih inferior dari ras yang dominan,
  • adanya ajaran atau doktrin di dalam keluarga dan bahkan kelompok masyarakat tertentu,
  • paham masyarakat yang sejak dulu berstereotip dan berprasangka buruk mengenai suatu ras atau golongan tertentu yang masih terbawa hingga saat ini,
  • hilangnya rasa toleransi dan saling menghargai antara sesama, dan
  • adanya kebijakan atau aturan yang hanya menguntungkan kelompok tertentu saja.

Baca juga: Buntut Statusnya Dianggap Rasis, Rektor ITK Dilaporkan ke Polda Kaltim

Cara mencegah rasisme

Pendekatan pluralisme budaya merupakan salah satu alternatif dalam menyelesaikan konflik sosial.

Pluralisme merujuk pada sikap penghormatan antara berbagai kelompok dalam masyarakat serta penghormatan kelompok mayoritas terhadap minoritas dan sebaliknya.

Beberapa cara mencegah rasisme dengan pendekatan pluralisme budaya di antaranya:

  • mengembangan wawasan serta kompetensi personal dan sosial,
  • mengembangkan kesadaran dan sensitifitas bermasyarakat,
  • menerima perbedaan,
  • meningkatkan integritas sosial kelompok,
  • meningkatkan kesamaan kesempatan,
  • memfasilitasi perubahan-perubahan kebijakan yang mengakomodir semua kelompok.

 

Referensi:

  • S. Abdillah, Ubed. 2002. Politik Identitas Etnis: Pergulatan Tanda Tanpa identitas. Magelang: Indonesiatera.
  • Waluya, Bagja. 2007. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. Bandung: Setia Purna Inves.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Sengketa Pilpres 2024 yang Diajukan Anies dan Ganjar Cacat Formil

Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Sengketa Pilpres 2024 yang Diajukan Anies dan Ganjar Cacat Formil

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Nasional
Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Nasional
UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang 'DKI'

UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang "DKI"

Nasional
Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Nasional
Puan Sebut Antar Fraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Puan Sebut Antar Fraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Nasional
Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Nasional
Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Nasional
Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Nasional
KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

Nasional
Bos Freeport Wanti-wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Bos Freeport Wanti-wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Nasional
Sidang Sengketa Pilpres, KPU 'Angkat Tangan' soal Nepotisme Jokowi yang Diungkap Ganjar-Mahfud

Sidang Sengketa Pilpres, KPU "Angkat Tangan" soal Nepotisme Jokowi yang Diungkap Ganjar-Mahfud

Nasional
KPU Anggap Ganjar-Mahfud Salah Alamat Minta MK Usut Kecurangan TSM

KPU Anggap Ganjar-Mahfud Salah Alamat Minta MK Usut Kecurangan TSM

Nasional
KPU: Anies-Muhaimin Lakukan Tuduhan Serius MK Diintervensi

KPU: Anies-Muhaimin Lakukan Tuduhan Serius MK Diintervensi

Nasional
Pengusaha Pemenang Tender Proyek BTS 4G Didakwa Rugikan Negara Rp 8 Triliun

Pengusaha Pemenang Tender Proyek BTS 4G Didakwa Rugikan Negara Rp 8 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com