“Tapi, juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan,” imbuh dia.
Langkah tepat
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai, keputusan Presiden untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Ukraina dan Rusia merupakan hal yang tepat.
Jokowi, kata dia, dapat mengupayakan dibuatnya kesepakatan gencatan senjata. Sebab, pada saat ini yang terpenting adalah mencegah terjadinya tragedi kemanusiaan serta ancaman pangan dunia yang lebih besar, apabila perang terus terjadi.
"Rencana kunjungan Presiden ke Kiev dan Moskwa akan lebih maksimal bila mengupayakan gencatan senjata dan pengakhiran tragedi kemanusiaan akibat konflik bersenjata, bukan penuntasan konflik," kata Hikmahanto dalam keterangan tertulis, Kamis (23/6/2022).
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia diharapkan dapat selalu menjaga ketetiban dunia. Lawatan Presiden kali ini pun merupakan bagian dari penegakkan prinsip politik luar negeri bebas aktif yang dianut Indonesia.
Baca juga: PBNU Dukung Sepenuh Hati Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina
"Indonesia tidak berpihak kepada Ukraina maupun Rusia sehingga tidak memberi bantuan senjata kepada Ukraina maupun memberi dukungan kepada Rusia atas operasi militer khususnya," tutur Hikmahanto.
Lebih jauh, ia menuturkan, Indonesia tidak perlu mengupayakan perdamaian yang bertujuan untuk menyelesaikan akar masalah terjadinya perang Rusia-Ukraina.
Sebab, Indonesia tidak berada di kawasan dan tidak memiliki sumber daya yang dibutuhkan.
Gencatan senjata lebih diperlukan karena konflik bersenjata yang terjadi pada saat ini sudah berlangsung sejak 2014. Saat itu, pemberontakan meletus di wilayah timur Ukraina, dan Rusia menduduki Krimea hingga kini.
Apalagi, saat ini tidak ada satu negara yang sedang melakukan upaya agar terciptanya gencatan senjata, kecuali Indonesia.
Di sisi lain, kata Hikmahanto, saat Turki dan Israel mengupayakan gencatan senjata di masa awal peperangan antara Rusia dan Ukraina terjadi, kedua belah pihak masih memiliki berbagai sumber daya untuk saling melakukan serangan.
Karena perang antara Rusia dan Ukraina berkepanjangan maka juga ikut berdampak pada hal lain.
Rusia sebagai negara yang melakukan serangan juga menanggung kerugian. Bahkan rakyat Rusia juga mempertanyakan keuntungan apa yang diperoleh dalam peperangan dengan Ukraina.
Baca juga: Jokowi Akan Temui Putin dan Zelensky, Desak Akhiri Perang
Kondisi yang sama juga dialami oleh Ukraina. Peperangan di kawasan itu juga turut mengancam ketersediaan pangan dunia.