Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misi Jokowi Damaikan Rusia dan Ukraina Dimulai...

Kompas.com - 27/06/2022, 08:02 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

“Tapi, juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan,” imbuh dia.

Langkah tepat

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai, keputusan Presiden untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Ukraina dan Rusia merupakan hal yang tepat.

Jokowi, kata dia, dapat mengupayakan dibuatnya kesepakatan gencatan senjata. Sebab, pada saat ini yang terpenting adalah mencegah terjadinya tragedi kemanusiaan serta ancaman pangan dunia yang lebih besar, apabila perang terus terjadi.

"Rencana kunjungan Presiden ke Kiev dan Moskwa akan lebih maksimal bila mengupayakan gencatan senjata dan pengakhiran tragedi kemanusiaan akibat konflik bersenjata, bukan penuntasan konflik," kata Hikmahanto dalam keterangan tertulis, Kamis (23/6/2022).

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia diharapkan dapat selalu menjaga ketetiban dunia. Lawatan Presiden kali ini pun merupakan bagian dari penegakkan prinsip politik luar negeri bebas aktif yang dianut Indonesia. 

Baca juga: PBNU Dukung Sepenuh Hati Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina

"Indonesia tidak berpihak kepada Ukraina maupun Rusia sehingga tidak memberi bantuan senjata kepada Ukraina maupun memberi dukungan kepada Rusia atas operasi militer khususnya," tutur Hikmahanto.

 

Lebih jauh, ia menuturkan, Indonesia tidak perlu mengupayakan perdamaian yang bertujuan untuk menyelesaikan akar masalah terjadinya perang Rusia-Ukraina. 

Sebab, Indonesia tidak berada di kawasan dan tidak memiliki sumber daya yang dibutuhkan.

Gencatan senjata lebih diperlukan karena konflik bersenjata yang terjadi pada saat ini sudah berlangsung sejak 2014. Saat itu, pemberontakan meletus di wilayah timur Ukraina, dan Rusia menduduki Krimea hingga kini.

Apalagi, saat ini tidak ada satu negara yang sedang melakukan upaya agar terciptanya gencatan senjata, kecuali Indonesia.

Di sisi lain, kata Hikmahanto, saat Turki dan Israel mengupayakan gencatan senjata di masa awal peperangan antara Rusia dan Ukraina terjadi, kedua belah pihak masih memiliki berbagai sumber daya untuk saling melakukan serangan.

Karena perang antara Rusia dan Ukraina berkepanjangan maka juga ikut berdampak pada hal lain.

Rusia sebagai negara yang melakukan serangan juga menanggung kerugian. Bahkan rakyat Rusia juga mempertanyakan keuntungan apa yang diperoleh dalam peperangan dengan Ukraina.

Baca juga: Jokowi Akan Temui Putin dan Zelensky, Desak Akhiri Perang

Kondisi yang sama juga dialami oleh Ukraina. Peperangan di kawasan itu juga turut mengancam ketersediaan pangan dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datang ke MK, FPI, PA 212, dan GNPF Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Datang ke MK, FPI, PA 212, dan GNPF Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com