Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam berpandangan bahwa pernyataan Megawati yang bergurau soal tukang bakso dapat berimbas pada merosotnya elektabilitas PDI-P.
Sebab, jargon "partainya wong cilik" yang selama diusung oleh PDI-P dapat dipandang sebagai gimik semata.
Hal ini karena pernyataan Megawati yang dianggap merendahkan wong cilik.
"Jika kekeliruan ini terus berlanjut dan bertubi-tubi, tidak menutup kemungkinan akan menghadirkan koreksi elektabilitas bagi PDI-P," kata Umam saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/6/2022).
"Karena jargonnya sebagai partainya wong cilik seolah hanya sebatas gimik semata yang tidak dibuktikan oleh keberpihakannya terhadap rakyat kecil," ujar Umam.
Baca juga: Megawati dan Elite PDI Perjuangan Santap Bakso Usai Gurauan Soal Jodoh Puan Maharani
Menurutnya, gurauan Megawati pada pembukaan Rakernas PDI-P itu tidak tepat disampaikan oleh seorang ketua umum partai politik besar.
Ia mengatakan, pernyataan itu menunjukkan Megawati tidak memiliki sensitivitas sosial terhadap nasib wong cilik.
"Guyonan itu seolah meletakkan 'tukang bakso' sebagai kelompok sosial rendahan tak layak hidup dalam lingkup keluarganya, hingga layak ditertawakan dalam candaan para elite politik dalam forum internal partainya tersebut," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.