"Tentu semuanya berpikir, kenapa ya ibu, sudah banyak itu pertanyaan. Kapan mau mendeklarasikan calon presiden dan calon wakil presiden, ya sabar lah sedikit," katanya.
Megawati berpendapat, pengumuman capres belum dirasa genting untuk disampaikan pada saat ini. Sebab, Pemilu Presiden baru akan digelar di 2024.
"Orang waktunya masih dua tahun lah, dua tahun lah, ya boleh dong saya umpetin aja terus," ujarnya.
Baca juga: Gerindra Sambut Baik Terbukanya Peluang Koalisi dengan PDI-P
Mega mengaku sudah menggeluti dunia politik sejak 1986. Sehingga, soal pengumuman nama capres sudah ada aturannya.
Dia pun menekankan bahwa untuk memilih capres butuh banyak pertimbangan.
"Tetapi yang sering saya renungkan adalah mencari sosok pemimpin. Karena apa, kalau pejabat, presiden pun sebenarnya masuk pegawai negeri, artinya digaji, dan ada pensiunnya," katanya.
Kendati berniat "meminang" Ganjar sebagai capres, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memastikan akan tetap menjaga hubungannya dengan PDI-P.
“Saya akan upayakan itu, bagaimana pun juga komunikasi itu mutlak harus terjaga secara baik,” kata Surya dalam tayangan Satu Meja The Forum Kompas TV, Kamis (23/6/2022).
Paloh mengaku tak ingin bahwa rencana pengusungan Ganjar oleh capresnya menyebabkan hubungan antara Nasdem dengan PDI-P retak.
Sebab partainya dan partai banteng itu telah bekerja sama dengan baik selama ini.
“Saya berharap tidak (renggang). Sayang sebenarnya, artinya kenapa sayang, modal perjuangan cukup panjang, persahabatan cukup panjang kenapa harus diakhiri (dengan) kesalahpahaman, salah pengertian,” papar dia.
Paloh mengaku pada awalnya dia tak punya niat untuk membajak Ganjar. Namun demikian, ia menilai bahwa Ganjar merupakan sosok yang potensial menjadi presiden.
Baca juga: Surya Paloh Tak Ingin Hubungan Nasdem dan PDI-P Renggang karena Ganjar Pranowo
“Mas Ganjar baik menurut Nasdem, memang dia datang sebagai kader PDI-P sahabatnya Nasdem dalam koalisi pemerintah,” ucap Paloh.
“Kalau Mas Ganjar tidak menerima (pengusungan capres) itu lain masalah. Kita menghormati itu. Tapi niat baik kita, saya pikir (dalam) niat baik itu ada spontanitas di sana, ada keinginan kita untuk melihat (Ganjar) ini bagus sebenarnya,” tuturnya.
Surya berpandangan, figur yang potensial sebagai pemimpin bangsa mestinya bebas diusung oleh parpol mana pun.
“Kita berpikir kemampuan kita ingin memberikan yang terbaik bagi kemajuan bangsa ini, lebih dari kepentingan institusi, partai-partai yang kita miliki. Kita harus mengarah ke sana, baru bangsa ini bisa maju,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.