Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Dinilai Punya Daya Tarik untuk Diajak Koalisi

Kompas.com - 24/06/2022, 20:30 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem dinilai punya daya tarik yang cukup besar untuk partai politik (parpol) lain yang ingin membangun koalisi.

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai Partai Nasdem dapat menjadi mitra politik berbagai parpol yang belum menentukan kerja sama guna menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Walau tergolong partai papan tengah, Nasdem begitu cerdik dengan memunculkan magnitude yang memiliki daya pikat,” tutur Ari pada Kompas.com, Jumat (24/6/2022).

Daya pikat itu, lanjut dia, terletak pada tiga figur calon presiden (capres) yang diusung Partai Nasdem.

Baca juga: Surya Paloh Sebut Nasdem Bisa Saja Koalisi dengan PKS-Demokrat, Jadi Ada 3 Capres 2024

Ketiganya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Ari berpandangan, Nasdem pun dapat menjadi kendaraan untuk parpol yang berada di luar pemerintahan.

Ketika, parpol oposisi tak punya kandidat capres yang mumpuni.

“Nasdem bisa menjadi sekoci penyelamat dari Demokrat dan PKS yang masih jomblo, mengingat positioning capres masing-masing partai misalnya AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) masih di luar 5 besar kandidat capres terunggul,” paparnya.

Di sisi lain, Ari menuturkan, Partai Nasdem yang tidak mencalonkan ketua umumnya sebagai capres memiliki ruang negosiasi yang cukup besar untuk berkoalisi.

Asalkan, parpol yang mendekat mau menurunkan penawaran politiknya dengan tidak kekeh mengusung ketua umumnya menjadi capres.

“Misalnya Demokrat yang menyodorkan AHY, bisa pula menurunkan target ‘jualannya’ dengan mentabalkan sebagai cawapres mendampingi capres yang diusung Nasdem,” pungkasnya.

Diketahui Partai Nasdem menjadi parpol yang kerap disambangi oleh pimpinan parpol lainnya.

Tercatat, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pernah ditemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada 10 Maret 2022.

Kemudian Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pun berkunjung ke Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada 1 Juni 2022.

Baca juga: Surya Paloh Tak Ingin Hubungan Nasdem dan PDI-P Renggang karena Ganjar Pranowo

Empat hari berikutnya giliran Ketua Dewan Penasihat Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan anak sulungnya yang juga Ketua Umum Partai Demokrat AHY mengadakan pertemuan dengan Surya.

Pasca melangsungkan Rakernas pekan lalu, Partai Nasdem pun dikunjungi jajaran elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rabu (22/6/2022) dan petinggi Partai Demokrat, Kamis (23/6/2022).

Namun dari berbagai pertemuan itu, Partai Nasdem belum menemukan kesepakatan pembentukan koalisi untuk menghadapi Pemilu 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com