Parni pun mengajak masyarakat urban agar sadar akan bencana yang terjadi setiap saat di perkotaan.
Baca juga: Jalin Kerja Sama dengan Dompet Dhuafa, BI Salurkan Wakaf ke RS Hasyim Asyari Jombang
“Satu Nusa, Satu Bangsa, Sadar Bencana. Sadar dulu, melalui awareness and care, didik, advokasi, dan training semua kemudian baru peduli,” tukasnya.
Sejak Januari sampai 21 Juni, terdapat kurang lebih 1.776 kejadian bencana yang menandakan Indonesia merupakan negara rawan bencana.
Data BNPB menyebutkan, bencana yang paling banyak terjadi adalah banjir 693, cuaca ekstrem 642, tanah longsor 335, gempa bumi 12, serta gelombang pasang dan abrasi sebanyak 8 titik.
Hal tersebut juga menunjukkan terdapat 91 bencana banjir setiap bulannya di Indonesia sepanjang 2020-2021 jika dirata-rata.
Baca juga: Gandeng Seahum, DMC Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan Capacity Building untuk Pegiat Kemanusiaan
Dari data tersebut, daerah atau wilayah terdampak bencana yang paling sering terjadi adalah area perkotaan, khususnya kota-kota besar, seperti Jakarta, Banten, Bandung, Jogjakarta, Malang, Semarang, dan Bali.
Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Pangarso Suryotomo mengatakan, bencana di perkotaan akan lebih sulit penanganannya daripada di nonperkotaan.
“Pertama masyarakatnya yang homogen. Kedua, lokasinya yang mungkin alat kita yang sudah disiapkan tidak bisa masuk ke lokasi. Ketiga, pemahaman masyarakat,” katanya yang turut hadir dalam acara tersebut.
Pangarso menjelaskan, banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia dan menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat.
Menurutnya, banyak sisi yang diakibatkan banjir pada kehidupan masyarakat, seperti siswa tidak bisa sekolah, orangtua sulit menafkahi keluarga, ancaman terpapar penyakit, sulitnya memenuhi kebutuhan pangan, hingga paling terburuk yakni kematian.
Lebih luas dari Indonesia, kematian akibat bencana banjir secara global pada 2020 mencapai 6.179 jiwa.
Oleh karenanya, Pangarso pun mengapresiasi Dompet Dhuafa yang sudah bisa menyelenggarakan acara apel siap siaga pagi tersebut.
“Kesempatan ini sangat baik di kala inisiatif Dompet Dhuafa untuk segera melakukan apel siap siaga pagi, terutama bagaimana bencana terjadi di perkotaan,” ungkapnya.
Dalam upacara kesiapsiagaan tersebut, Dompet Dhuafa menggelar simulasi kebencanaan kota yang melibatkan para relawan serta organ-organ Dompet Dhuafa lainnya, seperti Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC), Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM), dan Lembaga Pengembangan Insani (LPI).
Sebagai informasi, turut hadir dalam apel tersebut Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Rahmat Riyadi, Sekretaris Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Yayat Supriyatna, Direktur Dakwah, Budaya, dan Pelayanan Masyarakat Ahmad Sonhaji, dan Direktur Business Operating Support Prima Hadi Putra.
Baca juga: Kolaborasi DMC Dompet Dhuafa dan Tim SAR Kepulauan Seribu Jadi Sarana Upgrade Skill Relawan
Hadir pula Perwakilan Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Jakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Selatan, BPBD DKI Jakarta, Ketua RW 08 Ciputat Baru, serta para relawan dan komunitas-komunitas kemanusiaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.