Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin Bicarakan Pencapresan sejak Dini dengan Nasdem, AHY: Itu Mengunci Satu Sama Lain

Kompas.com - 23/06/2022, 16:46 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak ingin membicarakan pencalonan presiden sejak dini dengan Partai Nasdem.

Dalam pandangannya, hal itu justru akan membatasi keleluasaan langkah kedua partai politik (parpol) tersebut.

“Kami sepakat tidak harus membicarakan komposisi A dan B. Itu mengunci satu sama lain, sedangkan kami enjoy betul bicara bagaimana membangun kebersamaan dulu,” tutur AHY dalam konferensi pers di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Namun, ia menghormati keputusan Partai Nasdem yang telah mengusung tiga kandidat bakal  calon presiden (capres) berdasarkan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pekan lalu.

“Tadi saya sampaikan ke Pak Surya Paloh selamat Rakernas berjalan sukses. Kami hormati hasilnya, itu hak semua dan kemerdekaan partai politik,” jelas AHY.

Baca juga: Soal 3 Kandidat Capres yang Diusung Nasdem, AHY: Kami Hormati Hasilnya

“Nasdem merdeka dalam arti memiliki independensi dan mekanisme yang harus dihormati siapa pun,” paparnya.

Meski mengaku punya kenyamanan dengan Partai Nasdem, AHY enggan terburu-buru untuk membentuk koalisi.

Ia ingin penjajakan itu dilakukan secara bertahap agar nantinya soliditas sesama parpol dalam koalisi tetap terjaga.

“Saya rasa kita ingin meyakinkan terlebih dahulu, kalau beliau (Surya Paloh) mengatakan buat apa buru-buru, kemudian buru-buru bubar juga. Lebih baik kita enjoy the process,” tandasnya.

Diketahui Partai Nasdem telah menentukan tiga kandidat capresnya, yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Pasca-pengumuman pengusungan itu, saat ini Partai Nasdem tengah menjajaki pembentukan koalisi.

Baca juga: Setelah Bertemu AHY, Surya Paloh: Kemungkinan Koalisi Ada, Cukup Besar

Kemarin, Rabu (22/6/2022), Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh juga bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu.

Pertemuan itu menghasilkan tiga poin dalam nota kesepakatan, salah satunya menyepakati persiapan kerja sama Pilpres 2024 dalam waktu yang ditentukan bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com