Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Tiga Gubernur dari PDI-P Ngopi Bareng di Kantin Sekolah Partai...

Kompas.com - 23/06/2022, 05:51 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan (PDI-P) tidak melulu membahas isu kepartaian dengan serius.

Di sela-sela waktu rakernas, tiga gubernur dari PDI-P tampak duduk bersama di Kantin Mustika Rasa, Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).

Baca juga: Ganjar Pilih Tunggu Keputusan Megawati, meski Tahu Elektabilitasnya Tinggi

Tiga kepala daerah itu yakni Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Bali Wayan Koster.

Tampak juga yang duduk bersama mereka Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga.

Keempatnya duduk berjejer sehingga membuat awak media mendekat kepada keempatnya.

Olly lalu meminta kopi. Bendahara Umum PDI-P itu juga menanyakan apakah kolega separtainya itu ingin minum kopi bersama.

Saat itu, Wayan mengiyakan, sedangkan Ganjar menyampaikan dirinya sudah membawa mineral sendiri sembari menunjukkan botol minumannya.

"Ini kopi dari Bali," kata Olly sambil tertawa.

Baca juga: Berjabat Tangan dengan Ganjar Saat Rakernas, Bambang Pacul: Sudah Satu Komando, Bos!

Ganjar lalu menceritakan pengalamannya selama tiga hari bermalam di bangsal Sekolah Partai.

Dia menilai fasilitas yang dimiliki Sekolah Partai sudah cukup baik.

Eks anggota Komisi II DPR RI menceritakan dirinya dalam kegiatan partai bersama Olly dan Wayan di masa lampau, pernah menikmati fasilitas yang lebih buruk dari Sekolah Partai ini.

"Dulu di Ciawi," kata Wayan.

"Sekolah Partai ini masih lebih baik," timpal Ganjar.

Baca juga: Ganjar Tanggapi Peringatan Mega Soal Manuver Politik: Semua Merasa Diingatkan

Ganjar lalu berseloroh kepada Olly sebagai bendahara umum partai agar memperhatikan besi bangsal.

Sebab, tempat tidur bertingkat itu ketika orang yang menempati bergoyang, maka gesekannya mengeluarkan bunyi.

"Itu bunyi, ngik, ngik," kata Ganjar memancing tawa para kolega separtainya dan wartawan.

Baca juga: Incar Pemilih Muda, PDI-P Akan Sampaikan Program di Medsos

Ganjar juga menepis pertanyaan awak media yang menyebutkan adanya keretakan antara dirinya dengan PDI-P.

Khususnya dengan Ketua DPD Jawa Tengah sekaligus Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.

Dia mengatakan, hubungannya dengan PDI-P dan Bambang Wuryanto tak ada masalah.

Mereka pun sempat melakukan salam komando.

Baca juga: Dinilai Hubungannya dengan Pacul Renggang, Ganjar Sebut Selalu Bersama sejak Kuliah hingga di PDI-P

Ganjar pun memastikan tunduk dengan keputusan partai, terutama perintah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Salam komando, ya, kami tunjukkan. Ini, kan, rakernas, kami mesti kompak dari perintah ketum. Targetnya, ya, kami semua mesti bekerja, sesimpel itu saja, dan semua tersenyum," jelas Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Nasional
Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Nasional
Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Nasional
KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

Nasional
Bos Freeport Wanti-Wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun Jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Bos Freeport Wanti-Wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun Jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Nasional
Sidang Sengketa Pilpres, KPU 'Angkat Tangan' soal Nepotisme Jokowi yang Diungkap Ganjar-Mahfud

Sidang Sengketa Pilpres, KPU "Angkat Tangan" soal Nepotisme Jokowi yang Diungkap Ganjar-Mahfud

Nasional
KPU Anggap Ganjar-Mahfud Salah Alamat Minta MK Usut Kecurangan TSM

KPU Anggap Ganjar-Mahfud Salah Alamat Minta MK Usut Kecurangan TSM

Nasional
KPU: Anies-Muhaimin Lakukan Tuduhan Serius MK Diintervensi

KPU: Anies-Muhaimin Lakukan Tuduhan Serius MK Diintervensi

Nasional
Penguasaha Pemenang Tender Proyek BTS 4G Didakwa Rugikan Negara Rp 8 Triliun

Penguasaha Pemenang Tender Proyek BTS 4G Didakwa Rugikan Negara Rp 8 Triliun

Nasional
KPU: Anies-Muhaimin Tak Akan Gugat Pencalonan Gibran jika Menang Pemilu

KPU: Anies-Muhaimin Tak Akan Gugat Pencalonan Gibran jika Menang Pemilu

Nasional
KPU Sindir Anies-Muhaimin Baru Persoalkan Pencalonan Gibran setelah Hasil Pilpres Keluar

KPU Sindir Anies-Muhaimin Baru Persoalkan Pencalonan Gibran setelah Hasil Pilpres Keluar

Nasional
Gerindra Ragu PDI-P Bakal Jadi Oposisi, Bambang Pacul: Ya 'Monggo'...

Gerindra Ragu PDI-P Bakal Jadi Oposisi, Bambang Pacul: Ya "Monggo"...

Nasional
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama, Supir Truk Jadi Tersangka dan Ditangani Polda Metro Jaya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama, Supir Truk Jadi Tersangka dan Ditangani Polda Metro Jaya

Nasional
KPU Sebut Dalil Kubu Anies soal Pencalonan Gibran Tidak Sah Mengada-ada

KPU Sebut Dalil Kubu Anies soal Pencalonan Gibran Tidak Sah Mengada-ada

Nasional
PKS Satu-Satunya Fraksi yang Tolak Pengesahan UU DKJ, Ini Alasannya

PKS Satu-Satunya Fraksi yang Tolak Pengesahan UU DKJ, Ini Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com