JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto mengatakan, peluang kerja sama antar partai politik terbuka dalam Pemilu 2024.
Hal yang sama juga berpeluang dilakukan oleh PDI-P.
“Soal kerja sama politik, PDIP anggaplah posisi suaranya 20 persen, untuk menang kira-kira suaranya di atas 50 persen, tentu logika elementer itu menyatakan kemungkinan akan terjadi kerja sama," ujar Bambang di Sekolah Partai PDI-P, Rabu (22/6/2022).
"Apakah itu ibu (Ketua Umum PDI-P) akan kerja sama? Saya juga tidak tahu, tetapi logikanya kita akan kerja sama,” lanjut pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini.
Meski begitu, dia enggan berspekulasi dengan partai mana PDI-P nantinya akan bekerja sama.
Baca juga: PDI-P Dapat Dana Parpol Rp 27 Miliar, Bendum: Tak Boleh untuk Kampanye
Menurutnya, semua berada di tangan Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.
Megawati yang nantinya akan menjalin komunikasi dengan para pimpinan parpol lain.
“Ibu Ketua Umum berdialog dengan para pimpinan partai itu hampir pasti banyak. Apakah secara guyonan, apakah secara serius? Nantilah,” kata Bambang.
“Dan antar pimpinan partai kira-kira ada komunikasi? 100 persen pasti ada,” lanjutnya.
Dia kembali menegaskan, tak mau memprediksi siapa yang akan diajak bekerja sama lagi. Sebab hal itu menjadi ranah Mega.
“Bambang Pacul tidak berani menjawab untuk spekulasi, prediksi, spekulasi tentu tidak pada level saya. Level Bambang Pacul membantu,” tambahnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristyanto mengatakan, hingga kini partainya belum dapat memutuskan terkait rencana pembentukan koalisi untuk Pemilu 2024.
Baca juga: Incar Pemilih Muda, PDI-P Akan Sampaikan Program di Medsos
Hanya saja, ia memastikan bahwa PDI-P terbuka untuk membangun kerja sama dengan partai politik manapun dalam menghadapi kontestasi politik nasional ke depan.
"Kerja sama adalah suatu keniscayaan bagi PDI-P yang mengusung semangat gotong royong," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai, Jakarta, Senin (20/6/2022).
Sementara itu, ia enggan menanggapi saat ditanya soal pertemuan antara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, termasuk soal kemungkinan terbentuknya koalisi di antara keduanya.