Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2022, 07:41 WIB
Sabrina Asril

Penulis

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Preferensi pemilih muda soal sosok calon presiden mulai terlihat pada survei Litbang Kompas periode Juni 2022. 

Pemilih muda yang pada pemilu 2024 menguasai separuh lebih komposisi pemilih masih menjagokan sosok-sosok yang selama ini tampil di ruang publik seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo, Ganjar, Anies Tetap Teratas

Dalam survei ini, terlihat kenaikan elektabilitas Ganjar di kalangan pemilih muda. Kenaikan elektabilitas Ganjar ini dikarenakan mendapat dukungan dari para pemilih muda yang sebelumnya adalah pemilih Prabowo dan Anies.

LITBANG KOMPAS Survei Litbang Kompas: Pilihan Calon Presiden Tiap Generasi
 

Litbang Kompas mengelompokkan pemilih muda dalam kalangan generasi Z yang berusia di bawah 26 tahun dan generasi Y-muda yang berusia 26-33 tahun.

Dari kalangan generasi Z, Prabowo dipilih oleh 28,9 persen responden. Dengan selisih yang cukup tipis, Ganjar berada di peringkat kedua dengan 23,1 persen.\

Baca juga: Jajak Pendapat Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo pada Survei Tertutup

Sementara itu, Anies di peringkat ketiga berselisih jauh dengan suara 9,9 persen. 

Nampak adanya pergeseran keterpilihan di antara tiga sosok tersebut jika dibandingkan dengan survei Litbang Kompas periode Januari 2022.

Keterpilihan Ganjar oleh gen Z meningkat sebesar 4,9 persen. Sementara itu, dua sosok lainnya justru cenderung menurun. Prabowo kehilangan 2,5 persen dan Anies 1,7 persen.

Halaman:
Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Jokowi Bertemu 2 Menteri PKB di Tengah Isu Hak Angket Kecurangan Pemilu

Saat Jokowi Bertemu 2 Menteri PKB di Tengah Isu Hak Angket Kecurangan Pemilu

Nasional
Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Nasional
Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Nasional
Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Nasional
Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Nasional
Ketua DPRD DKI, Masinton, dan Ade Armando Terancam Gagal Tembus DPR dari 'Dapil Neraka' Jakarta II

Ketua DPRD DKI, Masinton, dan Ade Armando Terancam Gagal Tembus DPR dari "Dapil Neraka" Jakarta II

Nasional
Dugaan Penggelembungan Suara PSI di Sorong Selatan: 0 di TPS Jadi 130 di Kecamatan

Dugaan Penggelembungan Suara PSI di Sorong Selatan: 0 di TPS Jadi 130 di Kecamatan

Nasional
Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Pengamat Duga untuk Tarik Dukungan PKB ke Pemerintahan Prabowo Kelak

Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Pengamat Duga untuk Tarik Dukungan PKB ke Pemerintahan Prabowo Kelak

Nasional
Minta Tiket Lebaran Tak Dinaikkan, Mendagri: Jangan Aji Mumpung

Minta Tiket Lebaran Tak Dinaikkan, Mendagri: Jangan Aji Mumpung

Nasional
Mendagri Minta Harga Tiket Transportasi Lebaran Tak Dinaikkan

Mendagri Minta Harga Tiket Transportasi Lebaran Tak Dinaikkan

Nasional
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Nasional
Tanggal 21 Maret 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Maret 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
AHY Siap Sediakan Lahan untuk 14 PSN Baru, Statusnya Harus 'Clean and Clear'

AHY Siap Sediakan Lahan untuk 14 PSN Baru, Statusnya Harus "Clean and Clear"

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Papua Barat Daya, Provinsi Terbaru Hasil Pemekaran

Prabowo-Gibran Menang di Papua Barat Daya, Provinsi Terbaru Hasil Pemekaran

Nasional
Baleg dan Pemerintah Sepakat RUU DKJ Dibawa Ke Paripurna, Hanya Fraksi PKS Menolak

Baleg dan Pemerintah Sepakat RUU DKJ Dibawa Ke Paripurna, Hanya Fraksi PKS Menolak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com