16 Juni 2022
17 Juni 2022
Baca juga: Mengenal Subvarian BA.4 dan BA.5 Omicron yang Buat Kasus Covid-19 Melonjak Lagi
18 Juni 2022
19 Juni 2022
20 Juni 2022
21 Juni 2022
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa kenaikan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir bukan karena imbas libur Lebaran 2022.
Dia mengatakan, kasus naik karena penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di banyak negara, termasuk Indonesia.
"Jadi kita confirm bahwa kenaikan ini memang dipicu oleh adanya varian baru dan ini juga yang terjadi sama di negara-negara di luar Indonesia yang mgkin hari raya keagamaannya berbeda-beda dengan kita. Jadi tiap kali ada varian baru itu (kasus) naik," kata Budi usai rapat terbatas bersama presiden dan sejumlah menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Menkes: Kasus Kematian Pasien Subvarian BA.4 dan BA.5 Sepersepuluh dari Delta dan Omicron
Budi mengatakan, berdasar hasil pengamatan, puncak penularan BA.4 dan BA.5 sekitar sepertiga dari puncak Delta dan Omicron.
Pasien BA.4 dan BA.5 yang dirawat di rumah sakit pun hanya sepertiga dari kasus Delta dan Omicron. Sedangkan kasus kematian subvarian BA.4 dan BA.5 sepersepuluh dari kasus kematian dua varian virus corona terdahulu itu.
"Jadi walaupun memang BA.4 dan BA.5 ini menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara di dunia, tetapi puncak dari kenaikan kasusnya maupun hospitalisasinya maupun kematiannya jauh lebih rendah dibandingkan omicron yang awal," kata dia.
Baca juga: Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi, Warga Diminta Tak Panik dan Patuhi Prokes
Budi memprediksi, puncak kasus virus corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi pada minggu kedua atau ketiga Juli, satu bulan setelah kasus pertama ditemukan.
Kendati penularannya diprediksi tidak tinggi, Budi mewanti-wanti seluruh pihak tetap waspada. Ia mendorong masyarakat segera mendapatkan vaksinasi booster atau dosis ketiga.
Warga juga diimbau untuk tetap memakai masker jika berada di kerumunan atau ruangan tertutup.