JAKARTA, KOMPAS.com – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiterror Polri mengamankan tiga tersangka teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (19/6/2022).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, penangkapan tersebut telah sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait pengamanan situasi selama kegiatan Presidensi G20.
“Yang jelas pengungkapan ini sesuai dengan arahan Kapolri dalam presidensi G20,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/6/2022).
Adapun Indonesia menjadi Presidensi G20 mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 dengan mengangkat tema utama "Recover Together, Recover Stronger".
Baca juga: Pasca-penangkapan 3 Terduga Teroris di Bima, Polisi di NTB Perketat Pengawasan
Menurut Dedi, jangan sampai ada kejadian atau tindakan teror selama pelaksanaan Presidensi G20. Sebab, hal itu akan merusak citra Indonesia bila sampai terjadi.
“Diharapkan tidak boleh ada insiden serangan atau aksi terorisme karena akan mengubah image negara kita yang sedang menyelenggarakan kegiatan nasional,” ucap dia.
Dedi menambahkan, saat ini Densus 88 tengah melakukan pendalaman terhadap tiga tersangka jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang telah ditangkap itu.
Ia mengatakan, dari hasil pengembangan berpotensi akan ada tersangka baru.
“Baru kemarin dilakukan upaya hukum, jika sudah ada updatenya dan kelompoknya diungkap,” ujarnya.
Baca juga: Tiga Tersangka Teroris di NTB Ditangkap, Dua di Antaranya Eks Napiter
Sebelumya, Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Densus 88 Antiterror Polri Kombes Aswin Siregar membenarkan adanya tiga tersangka tindak pidana terorisme jaringan JAD yang ditangkap Densus 88 pada Minggu (19/6/2022).
Menurut Aswin, dua di antara tiga tersangka teroris yang ditangkap adalah mantan narapidana terorisme (napiter).
Aswin menjelaskan, dua tersangka mantan napiter itu berinisial SO alias AAF alias U dan AS alias A. Lalu, satu tersangka lainnya berinisial MH alias D alias B alias DB alias DA.
Kedua napiter itu kembali ditagkap karena diduga masih aktif memberikan kajian atau materi kepada anggota kelompok JAD Bima.
“Dan saat ditangkap karena mulai aktif kembali sebagai pemateri daulah dan memberi motivasi melalu seri materi tauhid aman abdurrahman kepada kelompok teror Bima,” ungkap Aswin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.