JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mencermati setiap kadernya dalam melaksanakan tugas, contohnya yang menjadi kepala/wakil kepala daerah.
Hal ini juga dilakukan Megawati untuk menentukan bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden (cawapres) yang diusung PDI-P.
"Kalau kita melihat dari hasil pilkada serentak, kekuatan kepala daerah dari PDI-P itu 54 persen. Bisa dilihat kemarin dari yang berkumpul cukup banyak. Itu menunjukkan bahwa Ibu Mega selalu mencermati setiap kader partai, kualitasnya seperti apa," kata Hasto di Masjid At Taufiq, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).
Baca juga: Kala Megawati sampai 4 Kali Ancam Kadernya Out...
Oleh karena itu, Hasto menyatakan bahwa untuk nama-nama itu kini tengah dicermati oleh Megawati.
Dia mengatakan, Megawati mencermati kader-kader yang digembleng secara langsung di PDI-P.
"Ibu Mega selalu mencermati bagaimana penugasan kader dan kualitas kader yang beliau gembleng secara langsung, termasuk di dalam pembukaan Rakernas tadi untuk menggembleng seluruh kader partai dari anak ranting, ranting, PAC, DPC , DPD, sampai DPP," kata dia.
Pada kesempatan itu, Hasto memberikan contoh yaitu mantan Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo yang juga dicermati oleh Megawati.
Kader PDI-P itu kini merupakan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yang menjabat sejak 1 Juli 2019.
Hasto Wardoyo dinilai Mega sebagai sosok yang mampu menggerakkan kaum perempuan di dalam melawan berbagai bentuk stunting.
"Karena itu adalah ancaman bagi generasi masa depan, sehingga ibu Mega ini sangat detail, cermat, begitu memilih kader partai dalam penugasan, beliau akan kokoh di dalam pilihannya itu," tutur dia.
Baca juga: Megawati: Tidak Ada Koalisi-koalisi, Kalau Kerja Sama, Yes..
Terkait dengan pencapresan, kata Hasto, Megawati akan mengumumkan pada momentum yang tepat.
Megawati ditegaskan Hasto masih mempertimbangkan, melakukan kajian, berkontemplasi sembari menunggu waktu yang tepat untuk pengumuman capres.
"Itu kapan (momentum yang tepat)? Bisa tiga bulan lagi, bisa lima bulan lagi, bisa beberapa hari lagi, tetapi itu semua ada di dalam kajian Ibu Ketum dan beliau yang menerima mandat untuk menyampaikan hal itu," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.