Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Sekjen PDI-P Sebut Kemiskinan di DKI Serupa 15 Tahun Lalu...

Kompas.com - 21/06/2022, 17:57 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menilai kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta lebih baik daripada pemerintahan saat ini.

Sebab, Hasto menyebutkan kini Jakarta justru memiliki tingkat kemiskinan yang serupa dengan 15 tahun sebelumnya.

"Akhirnya, rakyat melihat bahwa Pak Ahok dan Pak Djarot ini lebih baik dari yang sekarang," kata Hasto di Masjid At-Taufiq di sela-sela acara Rakernas PDI-P, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Ancam Pecat Kader PDI-P yang Manuver Politik, Megawati: Main Dua Kaki, Tiga Kaki, Keluar!

Menurut data Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan di DKI Jakarta pada Maret 2006 berjumlah 4,57 persen, sementara pada 2021 sebesar 4,72 persen.

Hasto menyatakan, kinerja Ahok dan Djarot berdampak besar pada kesejahteraan masyarakat Jakarta.

Dia pun mengajak semua berpikir soal apa kekurangan yang pernah dilakukan kepemimpinan Ahok-Djarot di Jakarta.

"Teman-teman bisa melihat sebelum diumumkan Pak Ahok dan Pak Djarot kurang apa dinamikanya. Begitu diumumkan oleh Ibu Ketum, semua melihat, itu keputusan terbaik, rakyat yang menentukan," ungkapnya.

Menanggapi hal itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta sekaligus politisi PDI-P Djarot Saiful Hidayat mengaku prihatin dengan kondisi kemiskinan di Jakarta saat ini.

Ia pun mempertanyakan efektivitas nominal APBD DKI Jakarta sekarang.

"Prihatin ya, karena APBD DKI Jakarta ini kan besar banget. Kita tunggu-tunggu sebetulnya, katanya mensubsidi rakyat miskin untuk mendapatkan rumah layak huni. Ternyata rumah dibangun dengan DP 0 rupiah juga enggak jelas berapa. Padahal APBDnya besar banget," ucap Djarot.

Baca juga: Usai Rakernas, Petinggi PDI-P Akan Safari ke Sejumlah Partai Politik

Di sisi lain, Djarot mengaku optimistis akan membawa tingkat kemiskinan di Indonesia lebih baik.

Hanya saja itu terealisasi, kata Djarot, jika saat itu Ahok dan dirinya diberikan kesempatan satu periode lagi menjabat di Jakarta.

"Kalau dulu bersama pak Ahok diberikan satu kesempatan lagi, itu saya pastikan di bawah 5 persen," pungkasnya.

Di tempat terpisah, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan, naiknya angka kemiskinan di DKI Jakarta tidak disebabkan kesalahan pemerintah daerah (pemda) setempat dalam mengambil kebijakan.

Menurut Risma, ada kondisi global, yakni dampak pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina, yang mempengaruhi kondisi Jakarta. "Saya katakan tidak (tidak ada kebijakan pemda yang salah). Karena memang kemarin dampak Covid-19 itu semuanya. Bukan hanya di Indonesia, di seluruh dunia itu terjadi. Jadi dampak Covid-19 itu. Kemudian sekarang ini kena perang," ujar Risma di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).

"Seperti kita tahu bahwa kita juga konsumsi terigu kita besar. Nah sumbernya terigu dari mana, itu dari Ukraina, kemudian dari India. Yang sekarang mereka tidak mau mengekspor gandumnya atau terigunya. Jadi memang ini menjadi masalah menurut saya seluruh dunia," kata Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com