Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Didorong Prabowo Maju pada Pilkada 2024, Seberapa Besar Elektabilitasnya?

Kompas.com - 20/06/2022, 15:47 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/6/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Gibran diajari cara berkuda oleh Prabowo. Bahkan, dari Prabowo, Gibran mendapat oleh-oleh sepatu berkuda untuk putranya, Jan Ethes Sri Narendra.

Dalam pertemuan itu, Gibran juga mengaku diberi banyak wejangan oleh Prabowo, khususnya terkait karier politik ke depan.

Gibran mengatakan, Prabowo menyarankan dirinya maju sebagai gubernur pada Pilkada Serentak 2024.

"(Pak Prabowo) menyarankan salah satu provinsi," kata Gibran.

Baca juga: Kala Gibran Disarankan Maju Gubernur oleh Prabowo...

Sebagaimana diketahui, Gibran disebut-sebut menjadi sosok yang potensial maju pada Pilkada DKI Jakarta ataupun Pilkada Jawa Tengah. Sebab, menurut survei, Gibran punya modal elektabilitas sebagai calon gubernur.

Lantas, seberapa besar elektabilitas putra sulung Presiden Jokowi itu?

Elektabilitas Gibran

Hasil survei Charta Politika pada Februari 2022 menunjukkan bahwa Gibran paling banyak dipilih masyarakat Jawa Tengah dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).

Dia mendapat elektabilitas sebesar 28,5 persen untuk Pilkada Gubernur Jateng.

"Dalam simulasi calon Gubernur Jawa Tengah, nama Gibran Rakabuming Raka menduduki peringkat pertama dengan 28,5 persen masyarakat yang memilih namanya," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (14/4/2022).

Baca juga: Bertemu Prabowo, Gibran Dinilai Mulai Dekati Elite Politik

Elektabilitas Gibran bahkan mengungguli Wakil Gubernur Jawa Tengah saat ini, yaitu Taj Yasin Maimoen, dengan perolehan 11,3 persen.

Gibran juga mengalahkan elektabilitas Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yakni 6 persen. Lalu, mengungguli mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dengan elektabilitas 3,7 persen.

Belum ada rencana

Menanggapi survei Charta Politika kala itu, Gibran mengaku belum punya rencana mencalonkan diri sebagai gubernur. Gibran sendiri menganggap dirinya hanya "anak bawang" di dunia perpolitikan.

"Survei, masih lama (Pilgub) saya juga tidak minta nama saya dicantumkan di survei. Tiba-tiba angka keluar tinggi, sendiri ya saya tidak tahu. (Kaget?), Ndak juga, enggak ada rencana (mencalonkan). Itu itung-itung (survei) di atas kertas saja. Masih lama," kata Gibran di Balai Kota Solo, Senin (18/4/2022).

Baca juga: Berkunjung ke Hambalang, Gibran Diajari Prabowo Berkuda hingga Dijamu Bubur Manado

Namun demikian, Gibran tak mengelak bahwa ada partai politik yang mulai melakukan pendekatan ke dirinya terkait Pilkada.

Dia pun menegaskan belum mempersiapkan apa pun menuju pemilihan kepala daerah yang digelar dua tahun lagi.

"Iya ada, menyinggung sedikit. (Pilgub DKI atau Jateng?) Ndak tahu, nanti masih lama. Aku tidak persiapan. Itu petinggi partai, saya cuman anak bawang," ujarnya.

Simbiosis mutualisme

Melihat pertemuan Gibran dan Prabowo, Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo menilai bahwa keduanya saling membutuhkan untuk politik 2024.

Oleh karenanya, pertemuan kemarin sama-sama memberi keuntungan, baik untuk Prabowo maupun Gibran.

"Ini kunjungan saling membutuhkan, simbiosis mutualisme antara Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Kunto kepada Kompas.com, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Pertemuan Prabowo-Gibran Dinilai Simbiosis Mutualisme, Keduanya Sama-sama Butuh Dukungan

Menurut Kunto, Gibran butuh dukungan untuk maju pada 2024, mungkin sebagai calon gubernur DKI Jakarta atau gubernur Jawa Tengah.

Sebaliknya, Prabowo perlu "pendekatan" ke Gibran untuk mendapat dukungan dari Jokowi melangkah ke Pemilu Presiden 2024.

"Dan menurut saya ini dua-duanya saling memberikan janji dan saling memberikan harapan bahwa kalau kamu dukung aku, maka aku akan dukung kamu dan sebaliknya," ujar Kunto.

"Jadi ini resiprokal, harapan yang sifatnya timbal balik antara Pak Prabowo dengan Mas Gibran," tutur dosen Universitas Padjadjaran itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com