Program yang sangat bermanfaat ialah Pembelajaran Tatap Muka dengan 42,8 persen, KIP Kuliah Merdeka 42 persen, bantuan kuota data internet 40,6 persen, BOS yang langsung ditransfer ke rekening sekolah dan semakin fleksibel penggunaannya 40 persen, dan Peraturan Menteri (Permen) Pencegahan serta Penanganan Kekerasan Seksual 33,2 persen.
Lebih lanjut, kata Rizka, bantuan untuk pelaku budaya 66,1 persen, guru penggerak 65,4 persen, matching fund vokasi 64,9 persen, Sekolah Penggerak 64,7 persen, dan platform Merdeka Mengajar 63,9 persen, menjadi program yang cukup bermanfaat untuk para responden.
Baca juga: Begini Penjelasan Nadiem-Yaqut soal Dugaan Frasa Madrasah Hilang dari RUU Sisdiknas
Sementara, 5 program yang kurang bermanfaat adalah PPDB dengan membuka hingga maksimal 30 persen kuota untuk jalur prestasi sebanyak 18,8 persen, Asesmen Nasional 14,4 persen, SKB Tiga Menteri tentang Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di lingkungan sekolah 12,7 persen, penolakan penggunaan bahasa Melayu Malaysia 7,9 persen, dan hak belajar tiga semester di luar kampus 7,1 persen.
"Secara umum publik menilai sangat positif program-program Kemendikbud-Ristek," imbuh Rizka.
Di akhir paparan, Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud-Ristek Anang Ristanto berterima kasih kepada survei yang Indikator lakukan.
Anang menyebut survei itu bisa membantu memajukan pendidikan Indonesia.
"Survei ini kami maknai sebagai salah satu bentuk gotong royong dan partisipasi publik untuk sama-sama memajukan pendidikan di Indonesia," kata Anang.
Baca juga: Mendikbud Nadiem Luncurkan Rapor untuk Identifikasi Akar Masalah Pendidikan di Indonesia
Survei Indikator ini dilakukan dengan wawancara tatap muka. Ada 1.520 orang yang diwawancarai.
Responden yang diwawancara tersebar di seluruh Indonesia. Mereka berusia 17 tahun atau lebih.
Adapun survei ini dilakukan menggunakan metode random sampling dengan margin of error -+ 2,6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei juga sudah melalui proses quality control terhadap hasil wawancara. 20 persen responden didatangi ulang untuk dilakukan pengecekan secara acak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.