JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak awal pekan, kasus harian Covid-19 yang dilaporkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengalami lonjakan.
Bahkan, sejak 15 Juni hingga kemarin, penambahan kasus harian Covid-19 konsisten di atas 1.000 kasus.
Bila dirinci, jumlah kasus pada 15 Juni bertambah 1.242 dalam sehari, 16 Juni 1.173, 17 Juni 1.220, dan 18 Juni bertambah 1.264.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro pun menjelaskan, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia biasanya terjadi seiring dengan munculnya varian baru yang masuk kategori variant of concern.
Sebelum adanya penambahan kasus yang signifikan, pemerintah mengumumkan terdeteksinya kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia.
"Terkait apakah subvarian ini dapat menyebabkan lonjakan kasus kembali, sebaiknya kita menelaah pengalaman atau fakta yang terjadi di Indonesia dari tahun-tahun sebelumnya," kata Reisa, dikutip dari tayangan akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (17/6/2022).
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Disebut Selalu Terjadi Pasca-kemunculan Variant of Concern
"Di mana secara historis, kenaikan kasus di Indonesia selalu terjadi bersamaan dengan munculnya varian baru yang termasuk variant of concern," imbuh Reisa.
Hal senada juga diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril.
"Kenaikan kasus yang terjadi saat ini itu adalah dipengaruhi oleh subvarian yang baru yaitu BA.4 maupun BA.5," kata Syahril dalam diskusi secara virtual, Kamis (16/6/2022).
Syahril mengatakan, hal yang sama pernah terjadi saat varian Delta menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 pada pertengahan tahun 2021.
Baca juga: Omicron BA.4 dan BA.5, Diprediksi Mencapai Puncak Akhir Juli dengan 20.000 Kasus Per Hari
"Walaupun ada kenaikan, mudah-mudahan kita bisa kendalikan tidak seperti yang lalu menjadi suatu lonjakan kasus," ujarnya.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memprediksi, puncak kasus Covid-19 dari penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terjadi pada minggu kedua atau ketiga Juli.
Budi mengatakan, gelombang varian baru virus biasanya akan mencapai puncak sekitar satu bulan sejak kasus pertama ditemukan.
"Jadi seharusnya di minggu kedua Juli (atau) minggu ketiga Juli kita akan melihat puncak kasus dari BA.4 BA.5 ini," kata Budi usai rapat terbatas bersama presiden dan sejumlah menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Menkes: Puncak Kasus Harian akibat BA.4 dan BA.5 Diperkirakan 20.000 Per Hari
Budi memperkirakan, puncak dari penularan BA.4 dan BA.5 sekitar sepertiga dari puncak Delta dan Omicron.