Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Disebut "Rising Star", Erick Thohir Tak Diusulkan sebagai Capres di Rakernas Nasdem

Kompas.com - 18/06/2022, 09:55 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Dalam berbagai survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga, nama Erick memang kerap muncul dalam bursa capres, meski tidak masuk ke dalam jajaran papan atas.

Lembaga Survei Jakara (LSJ), misalnya, menempatkan Erick pada posisi ketujuh (3,4 persen), setelah Basuki Tjahja Purnama (3,6 persen) dan bahkan di atas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,2 persen).

Sementara berdasarkan survei yang dilakukan Saiful Mujani Research Center (SMRC), elektabilitas Erick Thohir seimbang dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah tokoh besar lainnya, dengan 1 persen. Survei itu memunculkan 42 nama yang dinilai berpotensi menjadi capres.

Adapun berdasarkan survei Charta Politika, nama Erick muncul di urutan kesepuluh dengan 1,4 persen. Demikian halnya pada survei yang dilakukan Populi Center, nama Erick muncul di urutan kesembilan dengan 1,3 persen pada kandidat capres.

Menariknya, bila nama Erick masuk ke dalam kandidat cawapres, elektabilitasnya justru lebih baik.

Baca juga: PDI-P Sebut Pertemuan Megawati-Erick Thohir di Sarinah Tak Bahas Politik Praktis

Berdasarkan pemberitaan Kompas.id, untuk elektabilitas cawapres, dalam survei Populi Center itu, Erick muncul di posisi ketiga dengan 5,8 persen responden menyebut namanya, sekitar 8,6 persen menyebut nama Anies Baswedan, dan Sandiaga Salahuddin Uno di posisi teratas elektabilitas cawapres dengan 16,6 persen.

Demikian halnya dengan simulasi pasangan capres-cawapres yang dilakukan Poltracking Indonesia. Pasangan Ganjar-Erick menjadi yang terkuat dengan angka elektabilitas 27,6 persen.

Menurut Irma, di era digital seperti saat ini, publik membutuhkan sosok kandidat muda seperti Erick. 

Ia pun menganggap bahwa Erick berpotensi menduduki jabatan sebagai kepala negara.

"Entah nanti di posisi mana, entah dia wakil presiden, presiden, dari manapun, bagi Nasdem itu menunjukkan bahwa Nasdem pro terhadap anak-anak muda," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com