Dalam berbagai survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga, nama Erick memang kerap muncul dalam bursa capres, meski tidak masuk ke dalam jajaran papan atas.
Lembaga Survei Jakara (LSJ), misalnya, menempatkan Erick pada posisi ketujuh (3,4 persen), setelah Basuki Tjahja Purnama (3,6 persen) dan bahkan di atas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,2 persen).
Sementara berdasarkan survei yang dilakukan Saiful Mujani Research Center (SMRC), elektabilitas Erick Thohir seimbang dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah tokoh besar lainnya, dengan 1 persen. Survei itu memunculkan 42 nama yang dinilai berpotensi menjadi capres.
Adapun berdasarkan survei Charta Politika, nama Erick muncul di urutan kesepuluh dengan 1,4 persen. Demikian halnya pada survei yang dilakukan Populi Center, nama Erick muncul di urutan kesembilan dengan 1,3 persen pada kandidat capres.
Menariknya, bila nama Erick masuk ke dalam kandidat cawapres, elektabilitasnya justru lebih baik.
Baca juga: PDI-P Sebut Pertemuan Megawati-Erick Thohir di Sarinah Tak Bahas Politik Praktis
Berdasarkan pemberitaan Kompas.id, untuk elektabilitas cawapres, dalam survei Populi Center itu, Erick muncul di posisi ketiga dengan 5,8 persen responden menyebut namanya, sekitar 8,6 persen menyebut nama Anies Baswedan, dan Sandiaga Salahuddin Uno di posisi teratas elektabilitas cawapres dengan 16,6 persen.
Demikian halnya dengan simulasi pasangan capres-cawapres yang dilakukan Poltracking Indonesia. Pasangan Ganjar-Erick menjadi yang terkuat dengan angka elektabilitas 27,6 persen.
Menurut Irma, di era digital seperti saat ini, publik membutuhkan sosok kandidat muda seperti Erick.
Ia pun menganggap bahwa Erick berpotensi menduduki jabatan sebagai kepala negara.
"Entah nanti di posisi mana, entah dia wakil presiden, presiden, dari manapun, bagi Nasdem itu menunjukkan bahwa Nasdem pro terhadap anak-anak muda," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.