JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan (Mendag).
Jokowi melantik Zulkifli pada Rabu (15/6/2022) untuk menggantikan Muhammad Lutfi. Sebelum memegang jabatan Mendag, Zulkifli merupakan salah satu Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sebelum diangkat menjadi Menteri Perdagangan, Zulkifli juga pernah menjadi anggota kabinet pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
SBY menunjuk Zulkifli sebagai Menteri Kehutanan sejak 22 Oktober 2009 sampai 1 Oktober 2014. Saat itu Zulkifli menggantikan Malem Sambat Kaban karena masa tugasnya berakhir.
Saat menjadi Menteri Kehutanan, Zulkifli sempat diwawancara oleh aktor Amerika Serikat Harrison Ford pada 2013.
Dalam wawancara, Ford yang merupakan pemeran utama film seri Indiana Jones itu sempat meluapkan kekesalannya kepada Zulkifli, akibat kerusakan hutan yang terjadi di hutan Taman Nasional Tesso Nilo, Riau.
Rekaman video wawancara antara Ford dan Zulkifli pada 2013 itu kembali ramai disimak dan menjadi bahan perbincangan selepas pelantikan Ketua Umum PAN itu menjadi Mendag.
Masyarakat juga bisa dengan mudah untuk menyaksikan rekaman wawancara antara Ford dan Zulkifli melalui situs YouTube.
Potongan wawancara antara Ford dan Zulkifli itu direkam dan kemudian menjadi bagian dari film dokumenter berjudul Years of Living Dangerously.
Ford memang khusus mengunjungi Indonesia untuk keperluan pembuatan film itu. Selain menyambangi hutan Taman Nasional Tesso Nilo, dia juga bertandang ke Pusat Rehabilitasi dan Reintroduksi Orangutan di Nyaru Menteng.
Menurut laporan, Ford saat itu sempat kesal dan meluapkan emosinya dengan naik ke meja Zulkifli. Namun, peristiwa itu terjadi bukan saat wawancara berlangsung.
Dalam potongan rekaman video itu diceritakan Ford menemui Zulkifli selepas menyaksikan pemandangan hutan Tesso Nilo melalui helikopter. Saat itu Ford tercengang karena melihat kawasan hutan rusak karena dirambah.
Dalam pertemuan dengan Zulkifli, Ford mengajukan sejumlah pertanyaan.
Ford membuka pembicaraan dengan memaparkan narasi berupa fakta bahwa 80 persen hutan rusak dalam jangka waktu 15 tahun terakhir karena eksploitasi serta anggapan bahwa rusaknya hutan terjadi karena keterkaitan erat bisnis dan politik.
Mengomentari pernyataan Ford, Zulkifli lebih banyak memberikan tanggapan terkait perkembangan Indonesia.