JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karanavian meminta para penjabat (pj) kepala daerah untuk mengubah pola pikir atau mindset jajarannya, khususnya aparatur sipil negara (ASN) tak berorientasi kepada uang atau money oriented.
Hal ini disampaikan Tito saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi dengan Penjabat Pj Kepala Daerah, di Gedung Kemendagri, Jakarta, Kamis (16/6/2022)
Pasalnya, menurut Tito, banyak ASN yang masih berorientasi mencari uang untuk kekayaan pribadi.
"Tantangan lain rekan-rekan harus mampu mengubah juga mindset di kalangan ASN, staf jajaran rekan-rekan dan juga budaya kerja, mindset-nya, mohon maaf ya, ASN banyak sekali ditemukan, yang bisa diduitin, diduitin, yang bisa dipersulit, dipersulit," kata Tito dalam paparannya.
Baca juga: Mendagri Ungkap Anggaran Kesehatan dan Pendidikan Selama Ini Hanya untuk Di-mark up
Ia mengatakan, hal tersebut kerap terjadi dalam proses penyusunan anggaran program kerja. Menurut dia, anggaran belanja pegawai memang sudah tidak bisa diubah.
Namun, anggaran untuk pengadaan program dapat dipersulit. Hal ini yang menurutnya harus diubah.
"Tapi di belanja barang jasa, itu nanti yang dipikirin buat program. Programnya, 'saya dapet berapa'. Nah ini yang harus dihilangkan," ucap dia.
"Belanja modal, sudah kecil, belanja modalnya istilahnya 10, yang nyampai ke masyarakat 2, yang 8 nya buat bagi-bagi. Nggak akan ada perubahan di daerah itu," imbuh dia.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar setiap penjabat kepala daerah tidak memiliki pikiran atau mindset mencari kekayaan dengan jabatannya.
"Tolong betul dalam mindset kita, mindset tiap-tiap rekan-rekan kepala daerah, tolong jangan sekali-sekali berpikir kesempatan yang ada ini untuk mencari kekayaan," ujar Tito.
Baca juga: KASN: Pj Kepala Daerah ASN Rentan Dipolitisasi dalam Pilkada
Mantan Kapolri itu mengatakan, untuk mengubah mindset diri sendiri dan juga orang lain memang tidak mudah.
Ia juga berharap para penjabat kepala daerah dapat sukses memimpin dan meninggalkan peninggalan yang baik selama menjabat.
"Yang tadi money oriented, minta dilayani, menjadi pelayan. Ini harus merubah kultur, pikiran, dan merubah sistem," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.