Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Modus Pemotongan Dana Bantuan Pesantren, ICW: Beralasan Untuk Bantuan Pembangunan Masjid

Kompas.com - 16/06/2022, 18:25 WIB
Mutia Fauzia,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesian Corruption Watch (ICW) telah mengajukan laporan mengenai dugaan penyelewengan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk Pondok Pesantren kepada Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag).

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengungkapkan, salah satu hasilnya yaitu terdapat realisasi penggunaan anggaran BOP yang tidak sesuai dengan total yang dianggarkan.

Artinya, terdapat pemotongan anggaran ketika bantuan tersebut dicairkan.

"Kami melihat ada penggunaan anggaran BOP yang tidak sesuai dengan total yang sebenarnya ditujukan untuk penanggulangan Covid-19 di pesantren," ucap Kurnia ketika ditemui di kantor Itjen Kemenag, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Baca juga: ICW Serahkan Laporan Dugaan Penyelewengan Dana BOP Pesantren ke Itjen Kemenag

Kurnia menyatakan, temuan tersebut berdasarkan pemantauan penyaluran BOP yang dilakukan di lima daerah.

Pada dokumen Laporan Dugaan Penyimpangan Program BOP untuk Pondok Pesantren yang ia kirimkan, terdapat dua modus yang digunakan pihak ketiga untuk pemotongan.

Pertama, pihak ketiga mengaku sebagai fasilitator yang membantu mengurus pencairan dana BOP Pesantren.

"Sehingga dana yang telah dicairkan akan dipotong sebagai bentuk imbalan jasa," tulis laporan tersebut.

Kedua, pemotongan dana bantuan dengan alasan untuk sumbangan biaya pembangunan masjid.

Baca juga: Diduga Palsukan Dokumen Bantuan Operasional Pesantren, 4 Warga Sumenep Ditahan

Laporan tersebut membenarkan bahwa dana yang dikirimkan oleh Kemenag 100 persen diterima langsung oleh pihak pengelola pondok pesantren.

Namun demikian, oknum fasilitator kemudian membantu pencairan BOP dengan menemani pengasuh pondok pesantren dan meminta potongan.

"Berdasarkan hasil penelusuran lapangan, diketahui bahwa beberapa pesantren memang betul melakukan pencairan secara mandiri namun banyak pula menggunakan bantuan oknum atau pihak ketiga. Praktek pemotongan melalui pihak kegiatan setidaknya terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Jawa Tengah," begitu bunyi laporan tersebut.

Baca juga: Wapres Minta Dugaan Pemotongan Dana Bantuan Pesantren Diproses Hukum

Untuk diketahui, pada tahun 2020 lalu, Kemenag mengalokasikan anggaran senilai Rp 2,5 triliun dalam bentuk BOP bagi lembaga pendidikan Islam, termasuk di dalamnya pesantren.

Total anggaran tersebut disalurkan kepada 21.173 pesantren yang terdiri dari 14.906 pesantren dengan kategori kecil (50-500 santri), dengan jumlah bantuan sebesar Rp 25 juta.

Kemudian 4.032 pesantren kategori sedang (500-1.500 santri), dengan jumlah bantuan Rp 40 juta dan 2.235 pesantren kategori besar (lebih dari 1.500 santri) dengan nilai bantuan Rp 50 juta.

Selain itu, BOP juga disalurkan kepada 62.154 Madrasah Diniyah Takmiliyah, 112.008 lembaga pendidikan Alquran, dan 14.115 unit lembaga keagamaan Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com