Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pemilu 2024, Gerindra: Harus Jauh Lebih Baik dalam Melibatkan Masyarakat

Kompas.com - 16/06/2022, 09:51 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan bahwa Pemilu 2019 harus menjadi pembelajaran bagi pelaksanaan Pemilu 2024.

Saat itu, banyak kekurangan yang ditemui pada Pemilu 2019, salah satunya jatuhnya ratusan korban jiwa dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Belajar dari situ, Ferry melihat ada yang kurang dari pelaksanaan Pemilu terkait keterlibatan masyarakat.

"Karena itu, pendapat saya, besok (Pemilu 2024) ini harus jauh lebih baik lagi. Dan, sebisa mungkin melibatkan partisipasi masyarakat yang lebih baik," kata Ferry ditemui di Menara Kompas, Rabu (15/6/2022) malam.

Menurut dia, keterlibatan masyarakat dalam Pemilu diperlukan. Hal ini karena Pemilu bukan pesta para penyelenggara pemilu maupun partai politik, melainkan pesta demokrasi rakyat.

Baca juga: Surya Paloh: Pemilu Bukan Ajang Adu Domba

Masih kurangnya partisipasi publik menyebabkan tak sedikit masyarakat yang menganggap bahwa pemilu merupakan hajatan penyelenggara dan elite parpol semata.

"Kalau lihat dari pengalaman 2019, itu kan KPPS banyak yang meninggal, itu karena memang dipaksakan banget dan kurang melibatkan masyarakat. Dan pendapat-pendapat kritis masyarakat di tahap awal, mulai dari kotak suara, soal surat suara. Sebaiknya penyelenggara pemilu juga harus mendengarkan ini. Jangan mengabaikan," jelasnya.

Lebih lanjut, Ferry menilai jika penyelenggara pemilu mengabaikan aspirasi dan masukan masyarakat, maka akan melahirkan Pemilu yang banyak kekurangan.

"Ini jadi satu konsekuensi dan tuntutan yang harus disukseskan oleh semua partai politik, kemudian penyelenggara pemilu, pengawas pemilu, dan masyarakat," imbuh Ferry.

Diketahui, tahapan Pemilu 2024 sudah dimulai sejak diluncurkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (14/6/2022) malam.

Baca juga: Pengamat Sebut Pemilu Lebih Identik Jadi Pesta Elite Politik Dibandingkan Rakyat

Adapun 14 Juni 2022 merupakan tepat 20 bulan sebelum hari pemungutan suara yang telah ditetapkan, 14 Februari 2024.

Ketua KPU Hasyim Asy'ari meminta jajarannya untuk tersenyum saat melayani peserta dan pemilih di Pemilu 2024.

"Teman-teman KPU dilatih tersenyum sebagai salah satu quality control," kata Hasyim di Kantor KPU, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com