Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sibuknya Istana Jelang Pengumuman "Reshuffle" Kabinet 2022...

Kompas.com - 15/06/2022, 06:21 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju semakin kencang berembus pada Selasa (14/6/2022).

Presiden Joko Widodo dikabarkan akan merombak kabinetnya pada 15 Juni 2022 atau hari ini yang bertepatan dengan Rabu Pahing pada penanggalan Jawa.

Semakin menguatnya isu reshuffle lantaran sejumlah menteri dan tokoh dipanggil ke Istana untuk bertemu Jokowi pada Selasa sore. 

Baca juga: Reshuffle Menteri dan Kemungkinan Besar PAN Dapat Jatah Kursi

Mereka adalah Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, serta Wakil Menteri ATN/BPR Surya Tjandra.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Lutfi hadir di Istana pukul 17.00 WIB.

Saat ditanya wartawan soal agenda pada Selasa sore, Lutfi hanya menjawab singkat.

"Apaan?" kata dia.

Terlihat muka Lutfi memerah dan tanpa senyum.

Selanjutnya, mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto hadir sekitar pukul 17.35 WIB.

Baca juga: Reshuffle Kabinet, Buat Siapa?

Hadi mengatakan, dia dipanggil secara tiba-tiba pada Selasa sore.

"Baru saja makanya saya ngebut. Wah enggak tahu siapa ya, saya hanya dipanggil. Enggak tahu apa itu. Wah belum mikir ke sanalah ya," ujar dia.

"Ini baru olahraga, langsung lari saya," kata Hadi.

Sementara itu, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil hadir pada pukul 17.40 WIB.

Dia mengaku tidak tahu soal apa pemanggilannya ke Istana.

"Enggak tahu. Tunggu saja nanti Pak Presiden. Rapat aja kali," kata dia.

Selain ketiga tokoh tersebut, hadir Wamen ATN/BPR Surya Tjandra sekitar pukul 17.49 WIB.

Saat ditanyai wartawan perihal kedatangannya, Surya tidak menjawab.

Selain memanggil keempatnya, Jokowi juga memanggil politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni.

Baca juga: Bambang Pacul Ungkap Nama-nama yang Dipanggil ke Istana di Tengah Isu Reshuffle: Ada Raja Juli-Ketum Parpol

Adapun sebelum kedatangan mereka, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh juga bertemu Presiden di istana pada Selasa pagi.

Sementara itu, Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga bertemu Kepala Negara pada Selasa sore.

Hingga berita ini ditulis pada Rabu pagi, belum ada pemberitahan resmi dari Istana mengenai kepastian jadwal reshuffle.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjawab pertanyaan soal reshuffle atau perombakan kabinet yang disebut-sebut akan digelar pada Rabu.

Menurut Pramono, kepastian waktu reshuffle sepenuhnya jadi hak prerogatif Presiden Joko Widodo.

"Jadi yang namanya kabinet itu kewenangan sepenuhnya presiden. Presiden itu mempunyai hak prerogatif presiden mau ganti kapan saja ya terserah presiden," ujar Pramono di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa.

"Mau hari ini, mau besok, mau lusa, tetapi kewenangan itu sepenuhnya ada pada presiden," kata dia.

Baca juga: Isu Reshuffle Menguat, Nasdem: Siap Kurang, Siap Tetap, Siap Tambah

Pramono menyampaikan, Presiden Jokowi sudah delapan tahun memimpin kabinet, sehingga memahami apa yang menjadi kebutuhan dari kabinetnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com