Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Ganjar Pranowo: Bertubi "Diserang" PDI-P, Kini Dilirik Partai Lain

Kompas.com - 13/06/2022, 06:15 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo belakangan kian populer. Menurut survei berbagai lembaga, elektabilitasnya terus merangkak naik, mengungguli sejumlah nama seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Modal besar ini membuat Ganjar digadang-gadang menjadi calon presiden potensial untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Namun, hingga kini, PDI Perjuangan sebagai partai yang menaungi Ganjar belum juga memberikan sinyal restu.

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Jelang Pilpres 2024 Salip Jokowi Jelang Pilpres 2014

Malahan, partai banteng itu berulang kali diterpa isu rivalitas internal antara Ganjar dengan putri mahkota partai, Puan Maharani.

Tak hanya itu, jajaran elite PDI-P juga beberapa kali "menyerang" Ganjar karena dinilai terlalu berambisi untuk maju di pilpres.

Atas situasi tak menentu ini, tak heran jika partai lain melirik Ganjar, membuka peluang untuk "meminang" sosok Gubernur Jawa Tengah itu.

"Serangan" bertubi

Bukan sekali saja Ganjar disentil oleh partainya sendiri. Terbaru, politisi PDI-P yang juga loyalis Megawati Soekarnoputri, Trimedya Panjaitan, terang-terangan menyebut Ganjar ambisius untuk maju di Pilpres 2024.

Padahal, menurut Trimedya, kinerjanya selama menjadi gubernur dipertanyakan.

Baca juga: Simulasi Head to Head Capres 2024 Versi Poltracking, Prabowo Menang Lawan Ganjar maupun Anies

"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).

Trimedya juga membandingkan kinerja Ganjar dengan Puan Maharani. Oleh Trimedya, Puan disebut berhasil, mulai dari menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) di periode pertama pemerintahan Jokowi, dan kini menjadi Ketua DPR RI.

Bagi Trimedya, langkah Ganjar yang gencar bermanuver untuk Pilpres 2024 sudah kelewat batas. Bahkan, dia menilai Ganjar kemlinthi atau dalam istilah Jawa berarti sombong atau congkak.

“Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan stuktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kab kota, itu baru,” ujarnya.

Puan Maharani juga berulang kali melempar sindiran tajam soal pemimpin yang hanya tampil di media sosial. Asumsi publik, sindiran ini dialamatkan buat Ganjar.

"Terkadang-kadang itu kita suka yoweslah (yasudahlah) dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, dia saja walau tidak bisa apa-apa yang penting kalau di sosmed dan tv nyenengin. Tetapi tidak bisa kerja dan nyenengin rakyat. Mau enggak kayak itu,” kata Puan di depan ribuan kader PDI-P Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022).

Baca juga: Simulasi Pilpres 2024 Poltracking: Ganjar-Erick Tertinggi, Anies-Puan Terendah

Puan juga sempat angkat bicara soal banyaknya survei elektabilitas calon presiden yang memetakan elektabilitas para tokoh. Menurut survei, tokoh dengan elektabilitas rendah diprediksi sulit memenangkan pilpres.

Ketua DPR RI itu mengatakan, survei tersebut bisa jadi benar. Namun, PDI-P punya jaringan dan perangkat yang tidak diperhitungkan oleh survei.

"Survei itu betul karena jadi salah satu hal yang dipertimbangkan, tetapi kita PDI-P punya jaringan dan perangkat kadangkala tidak masuk dalam survei. Jangan terpengaruh dalam survei,” tutur putri Megawati Soekarnoputri itu.

Ganjar pun beberapa kali tak diundang di acara internal partainya, misalnya di HUT PDI-P ke-48, Mei 2021 lalu.

Kala itu, Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto blak-blakan mengatakan bahwa tidak diundangnya Ganjar adalah karena dia kelewatan berambisi maju di Pilpres 2024.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com