JAKARTA, KOMPAS.com - Alat utama sistem persenjataan (alutsista) M3 Amphibious Rig menjadi komponen penting bagi Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dalam mendukung serangan operasi tempur.
Kendaraan amfibi ini mempunyai peran krusial untuk membuka gerak maju pasukan, baik itu untuk personel maupun materiil kendaraan tempurnya guna mengatasi rintangan di palagan atau medan pertempuran.
Dalam operasionalnya, kendaraan ini bisa berubah menjadi jembatan ponton sewaktu-waktu pasukan tempur terhambat karena sungai atau parit lebar.
Baca juga: Taipur, Pasukan Elite Kostrad yang Ahli Bertempur di Darat, Laut, dan Udara
Dikutip dari kostrad.mil.id, jembatan ponton merupakan jembatan taktis militer yang menggabungkan media apung.
Ketika berperan menjadi media apung, posisi kendaraan ini dideretkan membentuk jalur yang bisa dilewati manusia maupun kendaraan dengan bobot maksimum tertentu.
Media tersebut bisa berupa perahu, tongkang, atau drum/silider yang kedap air.
Pada kedua ujung sistem ponton, media apung terakhir ditambatkan dengan penambat, sehingga keseluruhan badan jembatan tidak bergeser meski terkena arus sungai.
Dengan fungsi tersebut, kendaraan amfibi ini tentu saja mempunyai peran besar sebagai pemecah rintangan sekaligus memudahkan gerak maju satuan bantuan tempur.
Baca juga: Mengenal Taipur, Pasukan Khusus Kostrad yang Punya Keahlian Khas Gunakan Sumpit Dayak
Adapun satuan bantuan tempur itu mulai dari tank Leopard, peluru kendali (rudal) Atlas, Anoa maupun kendaraan pengangkut logistik untuk melewati rintangan.
Saat penyelenggaraan Latihan Antar Kecabangan TNI AD Tahun 2021 Kartika Yudha di Puslatpur TNI AD, Martapura, Sumatera Selatan, alutsista ini turut diikutsertakan oleh pasukan Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 9 Kostrad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.